TEMBILAHAN, SERUJI.CO.ID – Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau menyatakan masih menunda pemberian imunisasi Measles-Rubella (MR) meski sudah ada kejelasan terkait status vaksin MR tersebut.
“Untuk sementara ini ditunda dulu dan sampai hari ini kita masih menunggu instruksi Gubernur, setelah intruksi kita terima barulah kita lakukan rapat kembali bersama DPRD dan instansi terkait bagaimana selanjutnya,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Inhil, Zainal Arifin di Tembilahan, Selasa (11/9).
Zainal mengatakan, tindaklanjut program imunisasi MR akan disepakati saat rapat bersama instansi terkait dan DPRD setempat.
Dia menyebutkan, keputusan pada rapat nantinya, akan menentukan apakah program imunisasi MR di Inhil dilanjutkan atau justru ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan.
“Saat ini imunisasi MR masih bersifat pasif dan tidak kita giatkan, namun jika ada yang minta dilayani ya tetap kita layani,” tutur Zainal.
Dia bahkan mengaku sudah mengintruksikan seluruh jajarannya agar tidak turun ke sekolah terlebih dahulu sampai ada kejelasan terhadap program Pemerintah tersebut.
Saat disinggung terkait keluhan orang tua terhadap efek samping dari pemberian imunisasi tersebut, Zainal menegaskan sampai hari belum ada satu pun keluhan yang dia terima.
Baca juga: MUI Riau Perbolehkan Umat Islam Lakukan Imunisasi MR
Meski demikian, Diskes Inhil tetap bertanggungjawab jika ada keluhan nantinya.
“Kita punya Pokja KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), anak yang diimunisasi akan kita observasi, jadi segala dampak kemungkinan yang muncul akan kita ketahui melalui pemeriksaan,” ucapnya.
Zainal memaparkan, program imunisasi MR pada dasarnya dilakukan pada Agustus-September 2018. Dari total sekitar 197.799 anak di Inhil yang menjadi sasaran imunisasi, baru sekitar 16,5% yang berhasil diimunisasi.
Angka tersebut kata dia, tentulah sangat jauh dari target yang ingin capai sedangkan waktu pelaksanaan hanya sampai September ini.
“Sebenarnya hanya dua bulan saja, tapi dengan adanya penundaan pemberian imunisasi MR ini, bisa saja waktu pelaksanaanya ditambah sampai Oktober mendatang,” kata dia. (Ant/SR01)