BATAM, SERUJI.CO.ID – Kerugian kebakaran Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Al-Jabar Bengkong, Batam, Selasa (16/10) malam, sudah mencapai Rp 2,5 miliar dan akan terus bertambah.
“Itu masih angka sementara, dan kemungkinan akan bertambah karena proses penghitungan masih berlangsung,” kata Camat Bengkong, Muhammad Tahir, Rabu (17/10).
Selain membakar 11 rumah tipe deret di pesantren, api juga menghanguskan 3 unit motor dan satu unit mobil.
“Total keseluruhan selain 11 unit rumah berderet, tujuh rumah mengalami rusak 30 persen atau ringan. Dan seluruh peralatan para santri seperti AC, kulkas, dan lainnya,” ujarnya.
Ia mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Yang luka ringan pun sudah diobati dokter puskesmas terdekat.
Pasca-kebakaran, pemerintah sudah mengambil langkah darurat, Satu unit tangki berisi air bersih disiagakan guna memenuhi kebutuhan untuk mandi dan bersuci. Selain itu, satu unit mobil toilet umum juga disiapkan di sekitar lokasi kebakaran.
Tiga tenda darurat juga didirikan untuk digunakan para santri tinggal sementara.
“Nanti juga ada pinjaman matras tempat tidur dari TNI. Bantuan yang mereka butuhkan sekarang makanan dan seragam atau alat tulis sekolah,” katanya.
Secara rinci, Tahir menyebut ada 12 kepala keluarga dan 76 jiwa menjadi korban kebakaran ini.
“Total hitungan terakhir sebanyak 33 orang santri diantaranya 21 putra dan 12 putri,” beber Tahir.
Sementara itu, Kapolsek Bengkong Iptu Erdinal mengatakan, untuk sementara kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik.
“Konslet dari AC yang siangnya juga sudah terbakar,” katanya di lokasi kebakaran.
Saat ini bantuan terus berdatangan, baik dari warga setempat atau pengusaha.
Beberapa anak pramuka Yayasan Al-Jabar berada di lokasi kejadian membantu proses pemulihan pasca-kebakaran. Juga terlihat tim psikologi Polda Kepri melakukan serangkaian kegiatan untuk menghibur anak santri yang menjadi korban kebakaran. (SR01)