TANJUNGPINANG, SERUJI.CO.ID – Dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, membuat produsen tahu dan tempe di Kabupaten Bintan terpaksa mengurangi jumlah produksi.
Salah seorang pengelola pabrik tahu dan tempe di Kecamatan Bintan Timur, Amui menuturkan sejak rupiah melemah, harga kacang kedelai mengalami kenaikan mencapai Rp130 ribu per 50 kilogram. Dari sebelumnya dibeli Rp290 ribu per 50 kg menjadi Rp420 ribu per 50 kg.
“Naiknya bahan baku olahan ini, memaksa kami mengurangi jumlah produksi dari 100 kg hingga 150 kg per hari. Saat ini hanya memproduksi 50 kg saja,” ujarnya, Senin (10/9).
Lanjut Amui, harga kacang kedelai naik sejak satu bulan belakangan ini. Dampaknya tidak hanya pada pengurangan jumlah produksi, namun mereka juga terpaksa mengurangi ukuran tahu maupun tempe.
“Sekarang ukuran tahunya agak tipis, dibanding sebelum-sebelumnya,” sambung Amui.
Keputusan ini, dikatakan Amui, mengingat mereka juga harus menanggung biaya produksi lain. Mulai dari upah sejumlah pekerja, hingga membayar biaya listrik.
“Rata-rata per bulannya saya bayar biaya listrik Rp1.000.000 lebih,” jelasnya.
Diketahui, saat ini nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih berada di kisaran Rp14.907. (Ant/SR01)