PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi tujuh titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, Jumat (4/1).
“Tujuh titik panas yang terpantau melalui pencitraan Satelit Terra dan Aqua dengan tingkat kepercayaan diatas 50 persen tersebut seluruhnya terpantau di wilayah pesisir Riau,” kata Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Bibin, Jumat (4/1).
Bibin mengatakan titik panas menyebar di Rokan Hilir empat titik, Dumai dua titik, dan satu titik di Rokan Hulu.
Sementara itu, kata Bibin, dari tujuh titik panas tersebut, lima diantaranya dipastikan sebagai titik api. Ia mengatakan bahwa titik api merupakan indikasi kuat terjadinya karhutla dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
Baca juga: Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau Meluas
Kelima titik api tersebut, kata Bibin, menyebar di Rokan Hilir tiga titik dan dua titik lainnya di Kota Dumai. Di Rokan Hilir, ketiga titik api dengan tingkat kepercayaan mencapai 93 persen menyebar di Desa Mumugo, Kecamatan Tanah Putih.
“Sementara di Dumai titik api terdeteksi di Kecamatan Dumai Barat dengan tingkat confidence 83 persen,” tuturnya.
BMKG Stasiun Pekanbaru mulai mendeteksi kemunculan titik-titik api sebagai indikasi adanya karhutla di wilayah pesisir Riau. BMKG menyatakan kemunculan titik-titik api tersebut merupakan akibat dari peralihan musim yang terjadi di wilayah tersebut memasuki Januari 2019 ini.
Bahkan, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, terdapat 15 hektare lahan gambut yang dalam sepekan terakhir terbakar di wilayah Rokan Hilir. Hingga kini, upaya pemadaman masih terus berlangsung di wilayah tersebut. (Ant/SR01)