Dinas Pariwisata Riau Promosikan Wisata Sambil Gowes 300 Km

421
wisata gowes
WIsata

PEKANBARU, SERUJI.CO.ID –  Dinas Pariwisata Provinsi Riau membentuk komunitas bernama “Wisata Gowes” yang menggabungkan promosi wisata sambil bersepeda sejauh 300 kilometer ke sejumlah daerah.

Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal Usman di Pekanbaru, Sabtu (8/9), mengatakan komunitas “Wisata Gowes” baru saja menempuh jarak 300 kilometer melintasi Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hulu, dan Indragiri Hilir.

Perjalanan itu dilakukan oleh enam orang pesepeda, dan salah satunya adalah Sugiarto, seorang kakek 57 tahun yang sudah punya seorang cucu.

Loading...

Fahmizal yang juga ketua tim Wisata Gowes menuturkan, semangat Sugiarto bisa dijadikan contoh kepada generasi muda dan komunitas sepeda di Riau dalam mempromosikan pariwisata.

“Saya sangat memberikan apresiasi kepada Pak Sugiarto dan seluruh paserta Wisata Gowes. Perjalanan ini sangat luar biasa. Ke depannya tim Wisata Gowes Dispar Riau akan mencoba mengajak komunitas sepeda di Riau untuk bergabung dalam memperkuat promosi pariwisata di Riau,” kata Fahmizal Usman.

Ia mengatakan semangat Sugiarto patut diacungi jempol dalam upayanya membantu mempromosikan pariwisata di Riau karena ikut bersepeda selama dua hari.

Alasan dipilihnya arah tujuan ke Kota Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, karena jarak tempuh kota tersebut dari ibu kota Provinsi Riau di Pekanbaru, adalah jarak paling terpanjang, yaitu sekitar 300 kilometer dan melintasi beberapa destinasi wisata.

Perjalanan dimulai dari destinasi Anjung Seni Idrus Tintin Pekanbaru, pada hari Kamis (6/9) pukul 05.30 WIB. Dalam perjalan itu Sugiarto bergabung dengan tim Wisata Gowes Dinas Pariwisata (Dispar) Riau, dipimpin langsung oleh Fahmizal Usman.

Menurut Sugiarto, tantangan pertama di rute yang ditembus adalah jalur Pekanbaru – Pelawan. Di lintasan ini rombongan menuju tempat peristirahatan pertama di kilometer 55 tepatnya di pom bensin yang lokasinya di Kabupaten Pelalawan. Ketika melintasi kilo meter 40 seorang peserta Bero Soekarno (51), mengalami kecelakaan.

Pria tersebut kehilangan keseimbangan dan akhirnya terjatuh karena terserempet mobil. Akibat kejadian ini peserta tersebut, mengalami luka-luka ringan.

“Walaupun kondisinya seperti itu, perjalanan tetap dilanjutkan dengan menggunakan sepeda cadangan yang telah disiapkan oleh tim pendamping yang mengawal rombongan,” kata Sugiarto yang selama ini bekerja sebagai ASN di Pemerintah Provinsi Riau sejak tahun 1991.

Menurut dia, lintasan yang paling berat dan sangat menguras tenaga, yaitu di kawasan Desa Sorek, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan dan di daerah Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu.

Sebabnya, rombongan tim sepeda melintasi jalan menanjak yang sangat banyak, ditambah lagi pada saat menempuh jalur itu waktunya tepat pada siang hari saat teriknya sinar matahari menyengat tubuh para pesepeda.

Di daerah Sorek, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan tim Wisata Gowes melaksanakan sholat dzuhur sambil istirahat sejenak. Selanjutnya, masih di hari yang sama, setelah menempuh jarak 200 kilo meter melewati Kota Pekanbaru – Kabupaten Pelalawan, tepatnya pada pukul 23.30 WIB rombongan tiba di destinasi wisata Danau Raja Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu.

Di kota para raja yang dikenal dengan kudapan khasnya yaitu Bolu Berendam itu, tim Wisata Gowes beristirahat satu malam. Selanjutnya, pada hari Jumat, (7/9) pulul 10.00 WIB perjalanan dilanjutkan menuju Kota Tembilahan. Di rute Kota Rengat – Tembilahan, rombongan diguyur hujan lebat. Kondisi ini membuat para peserta memilih untuk berhenti sambil menunggu waktu sholat Jumat di salah satu Masjid di daerah Kuala Cinaku.

Setelah melaksanakan sholat Jumat berjamaah dan dilanjutkan makan siang, rombongan kembali menempuh lintasan Rengat – Tembilahan. Sugianto mengungkapkan, di jalur ini banyak menempuh jalan lurus tanpa melalui tanjakan sehingga memengaruhi mental para peserta.

“Lintasannya banyak jalan lurus dan datar tanpa ada tanjakan yang curam. Kondisi ini tentunya malah membuat rombongan merasa jenuh. Nah disaat jenuh ini rasa letih timbul terasa, untung saja cuacanya habis hujan, jadi terasa tak panas,” kata Sugianto yang akrab dipanggil Masto. (Ant/SR01)

Langganan berita lewat Telegram
loading...
Loading...
loading...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

BERITA PILIHAN
[vc_row tdc_css="eyJwaG9uZSI6eyJkaXNwbGF5Ijoibm9uZSJ9LCJwaG9uZV9tYXhfd2lkdGgiOjc2NywiYWxsIjp7ImRpc3BsYXkiOiIifX0="][vc_column width="2/3"]

TERBARU

[/vc_column][vc_column width="1/3"][/vc_column][/vc_row]