
PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim meminta masyarakat yang sudah mendapat manfaat program percepatan sertifikat tanah rakyat, untuk terus mendukung pemerintahan Presiden Jokowi karena sudah memberikan bukti nyata dalam reformasi agraria.
“Saya minta kalau ingat tanah, ingat Pak Jokowi. Kalau ingat sertifikat, ingat Pak Jokowi. Ingat ya,” kata Wan Thamrin Hasyim saat acara penyerahan sertifikat TORA (Tanah Objek Reforma Agraria) dan tanah rakyat yang dihadiri Presiden Jokowi, di Kota Pekanbaru, Sabtu (15/12).
Wan Thamrin mengatakan banyak program pemerintahan Presiden Jokowi selama empat tahun terakhir menunjukan pencapaian yang bermanfaat bagi Riau.
“Selain percepatan sertifikat tanah rakyat, ada juga proyek pembangunan infastruktur seperti jalan tol dan kereta api yang sudah dirasakan manfaatnya,” sebutnya.
Seorang penerima sertifikat tanah dari Pekanbaru, Uluan Manurung, mengakui bahwa pengurusan sertifikat tanah kini lumayan cepat dan tanpa dipungut biaya dari pihak pertanahan dan agraria.
Uluan mengatakan, proses pembuatan sertifikat tanah dari awal memakan waktu empat bulan. Durasi bisa selama itu karena proses mencari “sepadan” tanah sebagai saksi.
“Kalau semua dokumen sudah lengkap, di kantor agraria itu cuma satu setengah bulan dan tidak dipungut biaya. Dulu saya habis empat bulan karena mencari ‘sepadan’ untuk tanda tangan mereka,” katanya.
Baca juga: Presiden Akan Bagikan Sertifikat TORA Seluas 4.000 Hektare Kepada Warga Siak
Presiden Jokowi dalam sambutannya mengakui sudah memerintahkan agar Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) untuk mempercepat penerbitan sertifikat tanah untuk rakyat. Sebab, lahan yang tidak terdaftar atau tanpa sertifikat sangat rentan terjadi konflik lahan.
“Sejak tahun lalu saya perintahkan untuk terbitkan lima juta sertifikat. Saya tidak peduli mau menteri agrarianya sampai tidak tidur, mau pegawai kantor agrarianya tidak tidur. Pokoknya target tercapai,” kata Jokowi.
Ia mengatakan di Riau pada tahun ini akan ada sekitar 155.000 sertifikat tanah baru yang diterbitkan, termasuk 6.000 di antaranya adalah tanah redistribusi dalam program TORA. (Ant/SR01)
Kartu kuning
Cebong mn cebong kok smakin hari smakin tenggelam tunjukkan komentar mu wahai para cebong2 jgn sllu ngompet kluarlah dri got2 comberan
Itu pencitraan bunk karna tdk ada cara lain lgi bwt pemenangan dirinya….tpi udh terlambat kreta udh berlalu….
….ingat rezim ini ..ingat Ulama d semprot pake Water Canon..!!
kalau ingat utang banyak, ingat penista agama, ingat kriminalisasi ulama, maka langsung secara otomatis otak saya akan ingat………
Tuul
ingat tanah.. ingat mati… hidup sementara pak.
kalo ingat ustad shomad lupakan jokowi..