
PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mengklaim stok bahan bakar minyak menyambut arus mudik Idul Fitri 1439 H, di wilayah Riau rata-rata mencukupi untuk kebutuhan delapan hari ke depan.
“Pengendara tidak perlu risau kekurangan BBM di perjalanan, karena kami pihak Pertamina akan menyediakan kecukupan di sejumlah SPBU untuk kelancaran arus mudik Idul Fitri 1439 H,” kata Marketing Branch Manager Pertamina Riau-Sumbar, Rahman Pramono, di Pekanbaru, Selasa (12/6).
Rahman Pramono menjelaskan Pertamina Riau-Sumbar menyiagakan stok BBM guna kelancaran pengendara dalam perjalanan mudik ke kampung halaman masing-masing.
Selain itu dijelaskannya, mengantisipasi arus mudik tahun 2018 ini pihaknya juga telah menyiagakan Satgas Pertamina untuk memonitor dan mengawasi kebutuhan BBM.
Disebutkan Rahman sesuai data stok BBM per hari Selasa (12/6) Pertamina membagi kecukupan pada tiga Depot wilayah penjualan, yakni pertama Depot Sei Siak sejauh ini stok Premium sebanyak 5.524 kiloliter (kl) atau cukup untuk lima hari ke depan.
Sedangkan Solar mencapai 6.213 kl atau mencukupi untuk kebutuhan 5,5 hari. Sedangkan untuk BBM jenis Pertamax Turbo 957 kl atau empat hari. Sementara Pertalite stoknya 2.794 kl atau lima hari.
Rahman menyebutkan, Depot Dumai juga ada stok Premium sebanyak 3.747 kl atau setara kebutuhan lima hari. Untuk Solar stok mencapai 8.913 kl atau cukup buat enam hari. Selanjutnya DEX stoknya 655 kl atau cukup buat 63 hari dan Pertalite ada 1.970 kl atau cukup empat hari ke depan.
Terakhir untuk Depot Tembilahan stok Premium mencapai 735 kl atau kebutuhan delapan hari, untuk Solar 2.834 kl atau kebutuhan 16 hari.
“Intinya secara umum stok BBM dengan berbagai jenis di Riau dalam kondisi aman dan cukup,” tegas Rahman.
Sebelumnya General Manager PT Pertamina Marketing Operation Region I Sumbagut, Joko Pitoyo memprediksi ada lonjakan konsumsi BBM jenis gasoline untuk wilayah Sumatera Barat, dan Riau selama periode mudik Lebaran 2018.
Proyeksi Pertamina, pada periode mudik dalam rentang 8 hingga 14 Juni 2018 terjadi peningkatan BBM jenis premium, pertamax, dan pertalite hingga 35 persen.
“Kebutuhan BBM akan meningkat mulai libur pertama, mendekati Lebaran turun 20 persen, hari ketiga naik lagi kebutuhan BBM. Kenaikan kebutuhan BBM di Sumbar sekitar 30 persen, sedangkan Riau antara 10 sampai 20 persen,” ujarnya.
Bahkan di Kabupaten Limapuluh Kota sebagai jalur penghubung Sumbar-Riau, diprediksi peningkatan konsumsi bensin menyentuh 54 persen di puncak arus mudik nanti.
“Peningkatan dengan angka bervariasi, antara 20 hingga 35 persen, juga terjadi di jalur-jalur utama mudik masyarakat Sumbar, seperti jalur Padang-Bukittinggi dan Padang-Pesisir Selatan yang tembus ke Provinsi Bengkulu,” sebut Joko Pitoyo.
Secara rinci, sambung Joko, konsumsi produk BBM jenis premium akan naik 15 persen, dari rata-rata konsumsi harian 900 kiloliter menjadi 1.040 kl. Sedangkan untuk produk pertalite konsumsinya akan meningkat sebesar 20 persen dari 880 kl menjadi 1.100 kl. Untuk produk pertamax diperkirakan akan mengalami peningkatan konsumsi 20 persen dari normalnya 250 kl perhari menjadi 300 kl. (Ant/SR01)