JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Media yang berbasis di Hong Kong, Asia Sentinel mengakui kesalahan dan meminta maaf terkait artikel investigasi konspirasi pada kasus Bank Century.
Permohonan maaf itu disampaikan kepada SBY, Partai Demokrat, dan pihak-pihak yang didiskreditkan dalam artikel tersebut, serta kepada seluruh rakyat Indonesia.
“Kami tidak hanya menarik artikel dari web Asia Sentinel, tetapi lebih lanjut kami ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada mantan Presiden Yudhoyono, Partai Demokrat, dan siapa saja yang didiskreditkan oleh artikel tersebut dan lebih dari itu kepada rakyat Indonesia atas penghinaan yang mungkin kami timbulkan lewat artikel itu,” demikian pernyataan Asia Sentinel dalam artikel berjudul “Apology to President Yudhoyono and the Democrat Party of Indonesia,” yang dimuat portal tersebut, Rabu (19/9).
Sebagai tindak lanjut permintaan maaf, Asia Sentinel juga menyatakan telah mencabut artikel itu dari situs mereka.
Baca juga: Sebut SBY Terlibat Pencucian Uang, Demokrat Akan Gugat Asia Sentinel
Sebelumnya, Asia Sentinel telah membuat heboh panggung politik tanah air, sejak diluncurkannya artikel “Indonesia’s SBY Governmant: Vast Criminal Conspiracy” pada Selasa (11/9) lalu, yang ditulis pemimpin redaksi Asia Sentinel John Berthelsen.
Artikel tersebut dinilai memojokan Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan tuduhan terlibat kasus Bank Century.
Berthelsen menulis adanya konspirasi pencurian uang negara Indonesia hingga 12 miliar dolar AS dan tindakan pencucian uang yang dilakukan melalui perbankan internasional.
Artikel tersebut juga menyebut laporan hasil investigasi bersama setebal 488 halaman yang disusun sebagai gugatan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauritius.
Akibat artikel yang dinilai berisi fitnah dan kebohongan tersebut, Partai Demokrat mempertimbangkan untuk melakukan tindakan hukum. Saat ini media yang didirikan John Berthelsen tersebut telah resmi dilaporkan Demokrat ke Dewan Pers Indonesia.
Akhirnya, Asia Sentinel mengakui kesalahan dan membuat surat permintaan maaf, yang dimuat di webnya, Rabu (19/9).
Berikut isi lengkap permohonan maafnya.
Asia Sentinel ingin menarik kembali artikel yang dimuat pada 10 September 2018 terkait mantan Presiden Yudhoyono dan Kasus Bank Century di Indonesia. Dalam artikel, yang ditulis sendiri oleh pemimpin redaksi Asia Sentinel, John Berthelsen, kami secara tidak adil memuat banyak tuduhan terkait gugatan yang sedang berlangsung mengenai kasus Bank Century. Kami mengakui bahwa kami tidak melakukan verifikasi secara adil dari orang-orang yang disebutkan dalam artikel itu, dan hanya bersandar pada satu sisi (narasumber, red), dan (tentu saja) melanggar praktik jurnalistik yang adil. Ini juga memicu headline yang memanas (di media-media) dan kondisi yang tidak adil yang diterima mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
Kami tidak hanya menarik artikel dari web Asia Sentinel, tetapi lebih lanjut kami ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada mantan Presiden Yudhoyono, Partai Demokrat, dan siapa saja yang didiskreditkan oleh artikel tersebut dan lebih dari itu kepada rakyat Indonesia atas penghinaan yang mungkin kami timbulkan lewat artikel itu.
Kami sangat menyesal atas apa yang telah diakibatkan oleh tuduhan tersebut.
Terakhir, Asia Sentinel ingin menyatakan rasa hormatnya yang setinggi-tingginya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang telah melayani negaranya dengan baik dan secara luas dihormati sebagai negarawan Asia.
(SR01)
Pengakuan yg belum TUNTAS, uraikan juga kenapa TIMING nya kalian ambil saat rakyat Indonesia disibuk ka… https://t.co/L7DhyaMqSb