PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Masih sangat rendahnya pencapaian imunisasi MR (Measles and Rubella), membuat Wali Kota Pekanbaru Firdaus meminta para camat dan lurah setempat serta orang tua untuk mendukung pelaksanaan imunisasi MR di kota setempat guna menyukseskan program nasional.
“Kami meminta dukungan dari semua pihak terutama dari orang tua, camat, dan lurah agar menyampaikan ke masyarakat tidak perlu ragu lagi, karena imunisasi MR aman dan sudah ada fatwa dari MUI bahwa hal ini boleh dilakukan,” kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus pada acara pemberian imunisasi MR di SDN 55 Rumbai, Pekanbaru, Selasa (9/10).
Firdaus berharap dengan dilanjutkannya pelaksanaan imunisasi MR di sekolah dapat mencapai target sesuai yang diharapkan.
“Khusus untuk Diknas ini adalah perintah,” tegas Firdaus.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir yang hadir pada peninjauan lapangan ini menyatakan kelegaannya karena pelaksanaan imunisasi MR di Kota Pekanbaru bisa dilanjutkan setelah sempat tertunda beberapa waktu lalu.
“Alhamdulillah saya lega, akhirnya imunisasi MR di Kota Pekanbaru dapat dilanjutkan kembali,” ujar Mimi.
Mimi menyatakan berbagai upaya pendekatan dilakukan demi terlindunginya anak usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun di Provinsi Riau dari penyakit campak dan rubella.
“Saya sangat prihatin dengan masih jauhnya capaian imunisasi MR dari harapan. Saya coba melakukan berbagai upaya pendekatan baik formal maupun informal kepada berbagai pihak terutama kepala daerah seperti Bupati dan Walikota, MUI kab/kota bahkan ke Kapolda Riau demi tercapainya imunisasi MR di Provinsi Riau,” ujar Mimi.
Mimi mengungkapkan bahwa cakupan imunisasi MR di Riau hingga saat ini masih sangat rendah yaitu, 32,4% yang menempatkan Riau di posisi ke tiga terendah dari capaian nasional 58,45%.
“Saat ini cakupan imunisasi MR kita masih sangat rendah. Bahkan tiga dari 12 Kab/Kota masih memprihatinkan karena masih sangat jauh dari target 95% yang diharapkan yaitu terendah Kota Dumai 4,4%, Siak 16,16% dan Pekanbaru 19,31%,” paparnya.
Dijelaskan oleh Mimi, dengan masih rendahnya capaian imunisasi MR di seluruh Indonesia, Menteri Kesehatan memberikan perpanjangan waktu Pelaksanaan Kampanye MR melalui surat Nomor : SR.02.06/Menkes/573/2018 pada tanggal 20 Seprember 2018 tentang Waktu Pelaksanaan Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) Fase II yang tadinya direncanakan dari bulan Agustus hingga akhir September, diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Oktober 2018
“Kita berharap semua kabupaten/kota dapat mencapai target yang ditetapkan sehingga dipastikan semua anak-anak kita terlindungi dari bahaya penyakit campak dan rubella,” imbuh Mimi.
Sebagaimana diketahui, imunisasi MR dilakukan sebagai upaya melindungi anak dari bahaya penyakit campak dan rubella. Kegiatan ini sesuai dengan komitmen global untuk memerangi penyakit campak dan rubella dan dilakukan di seluruh dunia. (SR01)