SIMPANG EMPAT, SERUJI.CO.ID – Meluapnya Sungai Batang Saman, Kamis (11/10), berakibat putusnya jembatan Tanjung Pangkal yang terletak Jorong Tanjung Pangkal, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Kondisi ini membuat para masyarakat terutama anak sekolah terpaksa menggunakan perahu motor untuk menyeberangi Sungai Batang Saman.
“Ada sekitar 400 kepala keluarga yang umumnya anak-anak sekolah di Kapar dan Simpang Empat. Dengan putusnya jembatan maka transportasi mereka terpaksa menggunakan perahu motor menyeberangi sungai,” kata Wakil Bupati Pasaman Barat, Yulianto saat meninjau jembatan putus, Selasa (16/10).
Didampingi Camat Pasaman, Andre Affandi dan Kepala Bagian Humas, Yosmar Difia, Wakil Bupati mengatakan selain anak sekolah, warga yang tinggal di Gersindo dan Tanjung Pangkal juga terpaksa menyeberangi sungai karena banyak yang bekerja di perusahaan kelapa sawit dan bekerja di Simpang Empat.
“Ada sekitar 300an orang yang menyeberangi sungai itu menggunakan perahu motor di setiap harinya. Biasanya menggunakan jembatan gantung yang putus itu,” ujarnya.
Menurutnya, perbaikan jembatan Tanjung Pangkal sifatnya segera dilakukan, sebab jembatan itu sangat penting bagi masyarakat.
Meskipun ada jalan lain namun membutuhkan waktu satu jam menuju Simpang Empat.
“Tahap awal tentu perbaiki jembatan harus segera dilakukan. Kami berharap kepada Pemerintah Pusat dapat melihat dan membantu pembangunan jembatan itu segera,” katanya.
Ia menyebutkan selain menyebabkan jembatan putus, meluapnya Sungai Batang Saman juga merendam puluhan rumah warga yang ada di sekitar sungai itu.
“Bantuan kebutuhan pokok dan peralatan lainnya sudah kita salurkan. Namun, ada di sejumlah titik yang masih dalam tahap penyaluran, karena terkendala akses transportasi,” katanya. (SR01)