
JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Ustadz Abdul Somad (UAS) membatalkan rangkaian tausiyah di sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur karena dugaan ancaman dan intimidasi. Menyikapi hal ini, Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Maman Imanulhaq Faqih meminta UAS memberikan klarifikasi terkait ancaman yang dialaminya.
“Lembaga Dakwah PBNU memohon klarifikasi dari pihak Ustadz Abdul Somad tentang siapa dan bagaimana bentuk ancaman atau intimidasinya,” kata Maman, Senin (3/9).
Menurutnya, hal itu perlu dilakukan karena ancaman tersebut bisa terjadi karena kesalahpahaman. Maman pun merasa aneh mengetahui UAS diancam dan diintimidasi karena ceramahnya.
Padahal, kata Maman, UAS kerap kali memberikan ceramah yang sarat akan toleransi dan humanis, sehingga sosok UAS juga diminati oleh umat Islam di Indonesia.
“Kami melihat bahwa ceramah Ustadz Abdul Somad sangat humanis sense of humor-nya dapet dan merepresentasikan semangat Islam Indonesia yang toleran dan juga saling menghargai dan menghormati, jadi aneh kalau ada orang yang melarang mengintimidasi dan penuh ancaman,” kata Maman.
“Ini betul-betul harus menjadi perhatian dari semua, tapi klarifikasi penting agar tidak ada pihak yang dicurigai jangan-jangan hanya kesalahpahaman biasa,” imbuhnya.
Setelah ada klarifikasi, kata Maman, UAS dan manajemennya perlu segera melaporkan pengancam agar segera ditindak aparat.
Baca juga: Ustadz Somad Batalkan Ceramah, Panitia: Tak Ada Penolakan di Malang
Lebih lanjut, NU sangat menyangkan ancaman yang diterima oleh UAS. Menurutnya, Indonesia adalah negara demokrasi yang tak membenarkan ancaman dan intimidasi.
“Tentu kita menyayangkan bila memang ada pihak yang melakukan ancaman atau intimidasi yang membuat pengajian Ustadz Abdul Somad dibatalkan. Di negara yang penuh demokrasi ini upaya-upaya seperti itu tidak dibenarkan,” ujarnya.
Ia juga meminta kepada pohak panitia penyelenggara pengajian, manajemen UAS dan aparat keamanan untuk berkoordinasi dalam penyelenggaraan pengajian sehingga hal seperti ini tidak terulang kembali.
“Antusias masyarakat dan umat itu besar sekali sehingga perlu ada koordinasi yang betul-betul matang dari pihak manajemen Ustadz Abdul Somad, panitia, dan aparat tentunya sehingga kita tidak menginginkan ada hal yang merusak kekhidmatan kita mendengar pengajian beliau,” paparnya.
Ia mengatakan pihak PBNU juga siap untuk melindungi siapapun ustadz atau penceramah yang ingin melakukan ceramah atau tausiyah keagamaan.
“NU mempunyai kewajiban untuk men-support pengajian itu memberikan syiar agar dikunjungi. Juga teman-teman dari Banser menjaga keamanannya jadi sebenarnya tidak perlu takut apalagi kita saling membantu,” ujar Maman.
Sebelumnya pada Ahad (2/9) UAS menyampaikan pembatalan ceramahnya melalui akun instagram @ustadzabdulsomad yang sudah terverifikasi. Pembatalan tausiyah itu antara lain di Kota Malang, Boyolali, Jombang dan Kediri pada September 2018 ini.
Baca juga: LAM Riau Sesalkan Penolakan Ustadz Abdul Somad di Pulau Jawa
Selanjutnya Yogyakarta pada Oktober serta janji dengan Ustadz Zulfikar di Jawa Timur pada Desember. Ditulisnya ada beberapa ancaman, intimidasi, pembatalan dan lain-lain terhadap tausiyah di beberapa daerah seperti Grobobogan, Kudus, Jepara, dan Semarang.
Hal tersebut menurutnya membuat beban panitia penyelenggara semakin berat, serta mengganggu kondisi psikologis jamaah serta dirinya. Oleh karena itulah dia membatalkan beberapa janji di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta.
“Mohon maaf atas keadaan ini, harap dimaklumi dan mohon doakan selalu,” tulis UAS dalam pernyataannya. (SR01)
saya llebih percaya somad dari pbnu