
TANJUNGBALAI, SERUJI.CO.ID – Pemko Tanjungbalai membedah sebanyak 332 unit rumah warga kalangan menengah kebawah sebagai wujud kepedulian pemerintah daerah terhadap warga agar memiliki rumah layak huni, sehat, dan asri.
“Program bedah rumah ini bertujuan agar masyarakat bisa hidup layak dengan menetap di rumah layak huni dengan fasilitas MCK. Tujuannya agar warga bisa hidup layak dan sehat,” kata Wali Kota Tanjungbalai H. Muhammad Syahrial, Senin (10/9).
Wali Kota melanjutkan, kriteria sasaran atau warga penerima manfaat bedah rumah adalah kalangan warga kurang mampu dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Keterbatasan kemampuan tersebut membuat pemenuhan untuk memiliki rumah layak huni tidak tercapai.
Demi mengatasi masalah tersebut, Pemko Tanjungbalai menggulirkan kegiatan fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan dan sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) khusus di lingkungan warga tak mampu.
Kedepannya, Pemko Tanjungbalai akan berupaya meningkatkan anggaran dan kuota warga untuk mengikuti program bedah rumah.
“Insya Allah, 2019 anggaran untuk bedah rumah akan terus ditingkatkan,” ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada warga yang mendapatkan program bedah rumah agar menjaga dan merawat dengan baik rumah yang sudah dibedah sehingga layak huni.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Yusmada menjelaskan, Rp4,980 Miliar anggaran bedah rumah itu bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) 2018.
Yusmada merincikan, rumah sehat sederhana yang dibedah sebanyak 252 unit dengan alokasi DAK mencapai Rp3,78 Miliar, dan DAU sebanyak 80 unit dengan total anggaran Rp1,2 Miliar.
Dari ratusan rumah warga yang dibedah, sebanyak 15 unit di wilayah Kelurahan Pahang dan kelurahan Gading mendapatkan fasilitas septictank dan kloset jongkok dengan tujuan agar penghuninya bisa hidup bersih dan sehat. (Ant/SR01)