Warga Kecewa Gangguan Teknis Warnai Debat Pilgub Riau

266
Debat Kandidat II Pilkada Riau 2018, Jumat (22/6/2018) malam di Hotel Labersa, Kampar, Riau. (foto:Istimewa)

PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Sejumlah warga Pekanbaru, Riau mengaku kecewa atas debat kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau tahap kedua karena siaran langsung oleh TV lokal mengalami gangguan teknis, mulai dari awal hingga akhir.

“Saya sudah menunggu penyampaian visi dan misi para paslon, tetapi karena siarannya bermasalah jadi tidak bisa mengikuti,” kata Narto (45), warga Kubang, di Pekanbaru, Jumat (22/6).

Hal yang sama juga diakui Nana (25) warga Durian, bahkan ia menyangka ganguan siaran langsung hanya terjadi pada TV miliknya, sehingga mencoba mengklarifikasikan kepada temannya yang berada di pusat kota Pekanbaru.

Loading...

“Rupanya gangguan dari siaran langsungnya bukan TV saya,” kata Nana.

Demikian juga dengan Horas, warga Labuh Baru, yang beralih menonton siaran sepak bola.

“Bagaimana mau tahu figur dan visi-misi cagub, siarannya putus-putus, mending nonton bola,” ujarnya ketus.

Pantauan di lapangan, acara debat kandidat yang sedianya dijadwalkan pukul 20.00 WIB molor menjadi 20.15 WIB.

Debat kandidat ini dibuka langsung oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum Riau Nurhamin, ia mengharapkan debat tahap kedua dengan tema “Majulah Riau” memberikan persepsi positif bagi pemilih.

“Kami sebagai penyelenggara Pemilu berharap siapapun yang jadi pemenang nantinya semua mau mengakui dan melegitimasi kemenangan itu,” ujarnya singkat.

Debat yang berlangsung empat sesi tersebut dihadiri keempat pasang cagub Riau dengan berpakaian melayu serta teluk belanga, dan peci sedangkan Firdaus dan Rusli Effendi menggunakan tanjak.

Pada sesi I model debat kandidat dibimbing langsung oleh presenter TV One Robert Harianto dengan mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan panitia sesuai dengan visi-misi unggulan masing-masing.

Syamsuar-Edy Natar Nasution dengan nomor urut 1 pada sesi ini menyampaikan jawaban atas pertanyaan moderator tentang upaya pelayanan pemerintah yang prima, bahwa pihaknya akan mengembangkan layanan dalam jaringan.

“Kami akan melaksanakan e-goverment dengan sistem elektronik guna menekan korupsi dengan menjalin kerja sama dengan KPK,” kata Syamsuar.

Sementara itu untuk Paslon nomor urut 2, Lukman Edy-Hardianto mengaku akan menghilangkan disparitas antara wilayah, dengan membuka akses serta menyelesaikan masalah infrastruktur dasar.

“Kami akan maksimalkan penggunaan dana Rp1 miliar per desa,” ujar Edy.

Yang menarik pada segmen terakhir Paslon nomor urut 3 Firdaus-Rusli Efendi saat ditanyakan bagaimana tanggapannya jika tidak terpilih menjadi Gubernur Riau, dengan santai dijawab akan mendukung yang menang.

“Kami akan mendukung Gubernur terpilih untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Firdaus.

Ia juga mengajak masyarakat Riau agar menyalurkan hak suaranya. “Karena satu suara berarti menentukan pemimpin Riau,” ujarmya.

Sementara itu Paslon nomor 4 Arsyadjuliandi-Suyatno saat diminta tanggapannya tentang upaya mengatasi persoalan tenaga kerja lokal pada segmen 3, pihaknya mengaku akan mengurangi pengangguran lewat pemberdayaan Bumdes dan merekrut tamatan S1 guna pengembangan program tersebut.

Di sesi penutup Suyatno juga mengajak semua masyarakat mendukung Pilkada damai.

“Kepada siapa yang terpilih, ayo kita berikan dorongan,” ujar Suyatno.

Pantauan siaran langsung debat kandidat Pilkada 2018 juga sempat mendapat teguran keras dari Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Riau Rusidi Rusdan, yang hadir menyaksikan langsung debat, atas tidak tertibnya para penonton.

Teriakan yel dan dukungan saat proses paslon menyampaikan visi-misi telah menggangu acara.

“Saya meminta agar penonton tidak meneriakkan yel-yel, dan moderator bisa memimpin, kalau tidak diindahkan maka kami akan merekomendasikan acara dihentikan,” katanya.

Sedari awal hingga akhir acara siaran langsung debat tahap II yang disiarkan TV lokal mengalami gangguan teknis.

Gangguan teknis terparah terjadi pada sesi I dimana suara sama sekali hilang timbul.

Yang paling parah saat moderator utama presenter TV One yakni Robert Harianto menyampaikan tayangan video visi dan misi para cagub mengawali sesi I, tayangan sama sekali bermasalah.

Satu sesi I bahkan berlalu begitu saja dengan gangguan hilang timbulnya suara hingga moderator memohon maaf secara resmi.

“Kami mohon maaf gangguan teknis pada sesi I,” kata presenter TV One yakni Robert Harianto.

Kemudian upaya perbaikan mulai tampak dengan tidak lagi terjadi error gambar, namun tetap saja volume suara tidak stabil kadang terang dan tiba-tiba pecah ini berlangsung hingga penutupan. (Ant/SR01)

Langganan berita lewat Telegram
loading...
Loading...
loading...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

BERITA PILIHAN
[vc_row tdc_css="eyJwaG9uZSI6eyJkaXNwbGF5Ijoibm9uZSJ9LCJwaG9uZV9tYXhfd2lkdGgiOjc2NywiYWxsIjp7ImRpc3BsYXkiOiIifX0="][vc_column width="2/3"]

TERBARU

[/vc_column][vc_column width="1/3"][/vc_column][/vc_row]