close
Comments are closed.

Video Ustadz Abdul Somad Ungkap Alasan Pembatalan Jadwal Ceramah di Jawa

PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Da’i kondang asal Riau, Ustadz Abdul Somad, mengungkapkan alasan yang melatarbelakangi keputusannya membatalkan jadwal ceramah di beberapa daerah di Pulau Jawa.

Dalam video berdurasi 2 menit 18 detik ini, da’i yang akrab disapa UAS mengatakan, keputusannya membatalkan seluruh agenda dakwah di Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur, bermula ketika panitia dakwah di Kudus, Jawa Tengah secara mendadak membatalkan dakwahnya.

Rencananya, dakwah di Kudus ini berlangsung pada tanggal 17 Juli 2018.

“Pembatalan jadwal ceramah di Kudus ini karena ada pihak yang mencoba mengganggu,” ungkapnya.

Setelah itu, lanjut UAS, dirinya mengisi ceramah di Grobongan, Jawa Tengah.

Acara malam itu berlangsung lancar. Namun, keesokan harinya, UAS mendapatkan informasi dari panitia bahwa pada malam saat dia berceramah ada beberapa orang yang ditangkap oleh polisi karena mencoba mengganggu kegiatan.

“Padahal acaranya cuman haul, cerita tentang masalah bagaimana kematian, kirim doa, membahas khilafiyah tentang yasinan, tentang tahlilan, itu-itu saja,” tuturnya.

“Kita bukan cerita masalah revolusi, masalah politik, enggak ada cerita-cerita itu,” imbuhnya.

Penelusuran SERUJI Riau, kehadiran Ustadz Abdul Somad ke Grobogan dalam rangka Haul KH Hasan Anwar, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (17/7).

KH Hasan Anwar adalah salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah yang juga Pahlawan Pejuang Kemerdekaan RI. Beliau gugur dalam pertempuran melawan penjajah Belanda.

Baca juga: PBNU Minta Ustadz Somad Klarifikasi Soal Ancaman Berdakwah

UAS melanjutkan, selain peristiwa di Kudus dan Grobogan, penolakan terhadap dirinya juga terjadi di Semarang, Jawa Tengah.

Ia mengatakan, dirinya sama sekali tidak menyangka jika kehadirannya di Jawa Tengah juga mendapat penentangan dari beberapa kalangan.

Karena, kata UAS, saat dirinya bertanya, panitia mengatakan tidak ada masalah apa-apa.

“Ternyata begitu sampai di airport, (ada) bapak-bapak dari TNI dari polisi, kemudian Pemuda Pancasila, dan FPI,” ujarnya.

UAS pun berterima kasih kepada semua pihak tersebut, karena datang untuk mengawal dan mengamankan kehadirannya.

Hanya saja, kata UAS, suasana tersebut membuat dirinya merasa tidak nyaman. “Kita ini kan mau ngaji, bukan mau perang,” ujarnya.

Terakhir, kata dia, peristiwa hampir serupa juga terjadi di Jepara, Jawa Tengah.

Rentetan perstiwa tersebut, kata UAS, membuat dirinya merenung.

“Jadi kita colling down dulu, ambil masa tenang dulu, maka Ana ambil kesimpulan September, Oktober, November, Desember, kita bertenang dulu, khususnya untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah, karena itu yang ada beberapa masalah,” ujarnya.

“Kita bukan mau action show of force, menunjukkan kekuatan, telepon bapak-bapak TNI, telepon dari kepolisian, telepon sahabat-sahabat dari Pemuda Pancasila, telepon dari aaa.. Kita enggak gitu, kita maunya datang, aman, damai hati ini menyampaikan, tenang. Itu berpengaruh bagi kita yang berceramah,” lanjutnya.

Baca juga: LAM Riau Sesalkan Penolakan Ustadz Abdul Somad di Pulau Jawa

UAS pun merasa heran dengan penolakan dari beberapa pihak itu. Pasalnya, kata UAS, dalam setiap ceramahnya tidak pernah menyerang pihak mana pun.

Melainkan hanya mengangkat tiga hal pokok untuk memperkuat kehidupan ummat, yaitu cerdas pendidikan masukkan anak ke pesantren, cerdas ekonomi belanja ke warung muslim dan membangkitkan enterprenuer, serta yang terakhir cerdas politik memilih pemimpin yang peduli.

Berikut video penjelasan dari Ustadz Abdul Somad.


KOLOM

Mengurai Sengkarut Pikir Negeri

Oleh: Prof. Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar ITS Surabaya SERUJI.CO.ID - Awalnya adalah reformasi yang dibayangi kekhawatiran 30 tahun kediktatoran Soeharto yang akan terulang, maka konstitusi...

Mengurai Sengkarut Pikir Negeri

Oleh: Prof. Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar ITS Surabaya SERUJI.CO.ID - Awalnya adalah reformasi yang dibayangi kekhawatiran 30 tahun kediktatoran Soeharto yang akan terulang, maka konstitusi...
Loading...

1 KOMENTAR

Meski Hujan Guyur Pekanbaru, Jamaah Subuh Padati Tabligh Akbar Ustadz Somad

Hujan deras yang mengguyur Kota Pekanbaru sejak dini hari, tidak menyurutkan semangat warga untuk hadir pada Sholat Subuh berjamaah dan Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad (UAS) di Masjid Paripurna Raudhatus Shalihin, Jalan Bukit Barisan, Tenaya Raya, Pekanbaru. Dalam Tabligh Akbar-nya kali ini, UAS mengangkat tema "Solusi Islam Dalam Menuntaskan Kemiskinan".

Akhirnya Rekapitulasi 34 Provinsi Selesai: Jokowi Menang 55,41 Persen, Inilah Rinciannya

Dengan selesainya rekapitulasi Provinsi Papua maka Jokowi-KH Ma’ruf berhasil meraih dukungan rakyat sebanyak 85.036.828 suara, atau 55,41 persen dari total suara sah yang berjumlah 153.479.321 suara. Sementara, Prabowo-Sandiaga meraih dukungan sebanyak 68.442.493 suara (44,59%).

Penumpang Pesawat di BIM Turun Hingga 3.000 Orang Per Hari

PADANG PARIAMAN, SERUJI.CO.ID - PT Angkasa Pura II menyatakan...

Hadapi Pemilu 2019, PKS Sumut Gelar Kemah Bakti Nusantara

MEDAN, SERUJI.CO.ID - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera...

Yusril: Dukungan PBB Cenderung ke Jokowi-KH Ma’ruf

JAKARTA, SERUJI.CO.ID - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai...

Nekat Jadi Kurir Sabu, Mahasiswa Ini Bersama Rekannya Diciduk Polisi

DUMAI, SERUJI.CO.ID - Seorang mahasiswa berinisial A (25) dan...

Bawaslu Tanjungpinang Gelar Lomba Menulis Pantun Bertema Pemilu 2019

TANJUNGPINANG, SERUJI.CO.ID - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tanjungpinang,...

Akhirnya Rekapitulasi 34 Provinsi Selesai: Jokowi Menang 55,41 Persen, Inilah Rinciannya

Dengan selesainya rekapitulasi Provinsi Papua maka Jokowi-KH Ma’ruf berhasil meraih dukungan rakyat sebanyak 85.036.828 suara, atau 55,41 persen dari total suara sah yang berjumlah 153.479.321 suara. Sementara, Prabowo-Sandiaga meraih dukungan sebanyak 68.442.493 suara (44,59%).

TERPOPULER

Temukan Senjata M-16, Nelayan Dapat Penghargaan dari TNI AL

Berkat menyerahkan temuannya berupa senjata jenis M-16 yang tersangkut di jaring saat mencari ikan, dua nelayan asal Rohil, Riau, diberikan penghargaan oleh TNI AL. Bayangkan kalau senjata ini jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab.