Ethiopian Air Sudah Lebih 24 Jam Ditahan di Batam

287
Pesawat Ethiopian Air yang dipaksa mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, Kepri. (foto: Kasubdispenum Dispenau)

BATAM, SERUJI.CO.ID – Pesawat kargo Boeing B777 milik Maskapai Ethiopian Air, yang diturunkan paksa oleh jet tempur F16 TNI AU pada Senin (14/1), hingga Selasa siang masih ditahan di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau.

“Pesawat register ET-AVN masih kita tahan. Perkembangan saat ini masih dilaksanakan penyidikan oleh PPNS otoritas Bandara, Kementerian Perhubungan,” kata Kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjung Pinang, Mayor Lek Wardoyo, Selasa (15/1).

Wardoyo menjelaskan bahwa tugas TNI AU hanya sebatas menjaga kedaulatan udara NKRI, yakni dengan melakukan penurunan paksa (force down) pesawat Ethiopian Air yang tertangkap rada melanggar wilayah udara Indonesia, Senin kemarin.

Loading...

Usai penurunan paksa, ia mengatakan TNI AU menyerahkan proses penyidikan kepada instansi terkait, termasuk di antaranya Bea dan Cukai serta Balai Karantina hingga petugas Kementerian Perhubungan.

Baca juga: TNI AU Jelaskan Alasan Pendaratan Paksa Pesawat Ethiopian Air di Batam

“Nanti hasilnya akan dipublish oleh PPNS. Apakah sudah masuk unsur pidana, atau langgar kedaulatan. Putusannya dari PPNS,” jelasnya.

Ia mengatakan bahwa pemeriksaan bisa memakan waktu lebih lama jika pihak maskapai tidak kooperatif selama pemeriksaan berlangsung.

Sebelumnya, pesawat kargo Ethiopian Air itu diketahui berangkat dari Addis Ababa, Ethiopia dengan tujuan Hong Kong. Pesawat kemudian memasuki wilayah udara Indonesia tanpa bisa menyebutkan izin (flight clearence/FC) setelah dihubungi oleh otoritas navigasi udara Indonesia (AirNav) melalui komunikasi radio.

Pesawat yang melintas dari wilayah barat pulau Sumatera, tepatnya di atas Pulau Nias, kemudian memasuki wilayah Riau dan Kepulauan Riau itu langsung diturunkan paksa TNI AU. Penurunan paksa dilakukan TNI AU dengan mengerahkan dua jet tempur F16 Fighting Falcon dari Skuadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. (Ant/SR01)

Langganan berita lewat Telegram
loading...
Loading...
loading...

Tinggalkan Komentar

  • Facebook Comments
BERITA PILIHAN
[vc_row tdc_css="eyJwaG9uZSI6eyJkaXNwbGF5Ijoibm9uZSJ9LCJwaG9uZV9tYXhfd2lkdGgiOjc2NywiYWxsIjp7ImRpc3BsYXkiOiIifX0="][vc_column width="2/3"]

TERBARU

[/vc_column][vc_column width="1/3"][/vc_column][/vc_row]