RENGAT, SERUJI.CO.ID – Masyarakat Indragiri Hulu, Provinsi Riau menyambut lebaran Idil Fitri 1439 H dengan beragam cara, namun yang menarik adalah kue khas dan tradisional menjadi incaran utama baik warga maupun tamu, salah satunya kue Bolu Berendam.
“Kami menyediakan kue khas Melayu yang dikenal dengan Bolu Borendam,” kata salah satu warga Indragiri Hulu Sarifah Eni di Rengat, Rabu (20/6).
Ia mengatakan, banyak makanan khas yang disajikan misalnya rendang, gulai ikan patin, baung, dan sambal balacan serta sejumlah minuman segar yang mencirikan karya anak Inhu yang bersifat unik namun menjadi incaran wisatawan dari berbagai daerah.
Semua makanan dan minuman serta kue beragam setiap tahun disediakan, itu merupakan ciri khas dan kebiasaan yang dilestarikan, jadi jika ke Inhu tidak mencoba apa yang disajikan oleh masyarakat tersebut rugi dan berasa belum ke Indragiri Hulu.
“Semua yang khas menarik untuk dicoba,” sebutnya.
Menurut dia, selain pada hari besar Islam, kreativitas warga yang bersifat khas selalu disediakan oleh warga, hal ini terlihat di sejumlah rumah makan khas melayu, rasa dan cara masaknya berbeda dengan daerah lain.
Jika ingin melihat yang unik misalnya kue Bolu Borendam dapat dicoba di daerah Seberang Rengat, karena masyarakat di lingkungan Kecamatan Rengat masih menjaga dan melestarikan kekhasan itu sejak ratusan tahun lalu hingga saat ini.
“Kue ini telah berhasil meraih prestasi dan mengharumkan nama Indragiri Hulu secara nasional,” terangnya.
Firdaus Enda (45) salah satu wisatawan yang berkunjung ke Indragiri Hulu diminta pandangannya terkait suasana Lebaran Idil Fitri 1439 H di Rengat mengatakan, setiap daerah memiliki khas dan keunikan tersendiri, Kue Bolu Borondam sunggu luar biasa enak dan unik.
“Kue ini sudah di kenal luas dan pernah meraih penghargaan,” ujarnya.
Karena terkenal maka ingin mencobanya, setelah dilihat dan dirasakan, jujur ada perbedaan baik rasa maupun bentuknya sehingga menjadi khas tersendiri yang membanggakan daerah Inhu, namun demikian nampaknya hanya disediakan pada hari besar saja.
Mestinya, setiap rumah baik seminggu sekali atau bulanan selalu disediakan, selain itu bisa dipelombakan dan dimana warung makan atau kedai kopi pemilik usha menyediakan yang khas tersebut.
“Instansi terkait sebaiknya membangun lokasi kuliner khas daerah Indragiri Hulu, ini dapat menjadi penopang ekonomi warga,” pintanya. (Ant/SR01)