PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Sebanyak 14 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas (laka Lantas) pada arus mudik dan balik selama Operasi Ketupat Muara Takus yang digelar sejak 7 Juni di Provinsi Riau, untuk perayaan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau AKBP Sunarto pada pernyataan pers yang diterima di Pekanbaru, Kamis (21/6), mengatakan korban meninggal dunia tercatat 40 kecelakaan lalu lintas pada periode waktu yang sama.
“Hingga hari ke-14 (Operasi Ketupat Muara Takus), 40 kejadian kecelakaan terjadi di wilayah kita dengan korban meninggal dunia 14 orang,” ucapnya.
Jumlah laka lantas pada Lebaran tahun ini meningkat dibandingkan 2017. Pada tahun lalu, jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama 14 hari operasi Ramadhan yang digelar Polda Riau hanya mencapai 20 kasus.
Meski begitu, jumlah korban jiwa yang tewas di jalan raya pada tahun lalu sedikit lebih banyak, yakni mencapai 15 orang meninggal dunia, delapan orang luka berat dan 33 luka ringan.
Jumlah kasus laka lantas pada 2018 juga lebih tinggi dibandingkan 2016, yang saat itu mencapai 31 kasus dengan korban tewas 14 orang, 18 luka berat dan 32 luka ringan.
Salah satu laka lantas yang tragis pada lebaran tahun ini terjadi pada 13 Juni yang menewaskan satu keluarga. Satu keluarga pemudik yang mengendarai sepeda motor tewas setelah terlibat kecelakaan maut dengan satu unit mobil minibus, di jalan lintas Riau menuju Sumatera Utara, tepatnya Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir.
Baca juga: Kecelakaan Maut Riau-Sumut, Satu Keluarga Tewas
Korban tewas merupakan satu keluarga yang hendak pulang kampung ke Medan. Korban masing-masing teridentifikasi atas nama Sugiono, dan istrinya Jumiem, serta anak perempuannya berusia 10 tahun, Anisa Nuraini.
Ketiganya diketahui merupakan warga asal Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis. (Ant/SR01)