
JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang (DPP PBB) Yusril Ihza Mahendra mengatakan aspirasi kader partai pada Pilpres 2019 cenderung ke pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
“Secara resmi PBB belum mendeklarasikan kepada siapa mengarahkan dukungan menghadapi Pilpres17 April 2019. Namun, mencermati aspirasi kader dan pengurus cenderung dukungan mengarah ke Jokowi-KH Ma’ruf,” kata Yusril di salah satu warung Kopi di Kendari, Ahad (20/1).
Yusril mengatakan pengurus sudah menggelar beberapa kali rapat berkaitan sikap partai menghadapi pilpres dengan berbagai dinamika di internal kepengurusan dan kader.
“Akhir Januari 2019, PBB segera menyampaikan kepada publik tentang afiliasi politik pada pilpres. Dinamika menuju pengambilan sikap dukungan ke salah satu pasangan calon presiden cukup tinggi. Perbedaan pandangan antarkader hal yang biasa, tetapi tetap dalam suasana arif dan bijak,” tuturnya.
Baca juga: PBB Laporkan Dana Awal Kampanye Rp 15 Miliar
Yusril mengakui kerap menyampaikan kritik tajam kepada pemerintah tetapi dalam konteks memperkuat komitmen membangun bangsa menuju terwujudnya kesejahteraan rakyat.
“Mungkin saja ada yang menyoroti soal sikap PBB bila dikaitkan dengan kekritisan saya pada pemerintah beberapa waktu lalu. Tetapi saya menilai kritik itu diterima pemerintah sebagai koreksi untuk perbaikan penataan pemerintahan dan pembangunan,” ucapnya.
Selanjutnya, ia mengajak kader PBB menjunjung tinggi keputusan partai karena keputusan partai pasti berdasarkan pertimbangan matang dari berbagai hal yang bermuara pada kepentingan bangsa dan negara.
“Soal dukung mendukung dalam politik hal biasa dan tidak penting untuk dipertajam hingga membawa perbedaan yang saling memojokan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPW PBB Sultra Ruksamin mengatakan kader wajib taat pada keputusan partai.
“PBB Sultra taat pada keputusan partai, termasuk menghadapi pilpres. Sultra cenderung mengarahkan dukungan pada pasangan Jokowi-KH Ma’ruf,” ujar Ruksamin yang juga Bupati Konawe Utara.
Yusril Ihza Mahendra berada di Kendari, Sulawesi Tenggara bersama Sekjen Yurisman serta pengurus pusat dalam serangkaian kunjungan kerja pembekalan calon legislatif di daerah tersebut. (Ant/SR01)
Plin plan ni orang
Saya RESMI mengundurkan diri dari PBB.
Dan banyak dibelakang saya menyusul
Kumaha atuh kumaha sih … Yusril itu aneh
Sekarang sy tau, dulu PBB tidak lolos verifikasi di KPU,kayaknya ada negoisasi dech… Klw PBB bisa di lolosin asal mau jd penasehat hukum jaenudin.
Bisa jadi negonya seperti itu
Mudah2an salah….
Semoga tidak ada lagi PBB setelah 17 april 2019.
Tenggelamkan selamanya.
Dan YIM jangan diberi jabatan apapun.
Faris Agung Hermawan betul…..
Hhhhhhhh ngimpi
Baru mau Naik Tuh Partai… Bisa nyungsep lg klo begini.
Atur aja…penjilat …
Menunggu rontoknya partai mimpi
Bodo amaat ah..
Dia itu siapa . Yusril mlempem ja dr dulu.