JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pengiriman bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah terhambat karena jalanan rusak. Kondisi ini membuat banyak paket bantuan belum sampai ke daerah terdampak gempa di wilayah itu.
“Memang kondisi akses jalan banyak rusak di sana sini, tapi kita upayakan secepatnya bantuan tersalurkan,” katanya dalam rekaman video wawancara di Palu pada Sabtu yang dikirim humas kementerian kepada wartawan.
Menteri Sosial, yang sedang berada di Palu, mengatakan Kementerian Sosial telah mengirimkan bantuan logistik dari Gorontalo dan Makassar melalui jalur darat ke daerah terdampak gempa di Sulawesi Tengah.
Bantuan dari Gudang Kementerian Sosial Regional Timur yang ada di Makassar yang dibawa menggunakan kendaraan melalui jalur darat terdiri atas 100 velbed, dua tenda serbaguna keluarga, 1.500 matras, 3.000 selimut, 200 paket perlengkapan keluarga, 200 paket perlengkapan anak, 100 tenda gulung, 345 paket perlengkapan makan, 100 paket sandang.
Selain itu ada bantuan dari Jakarta yang masih menunggu penerbangan ke Sulawesi Tengah. Bantuan dari Jakarta meliputi 1.000 kardus makanan cepat saji, 2.000 velbed, 25 tenda serbaguna, 3.000 tenda gulung, dua paket perlengkapan dapur umum lapangan, 1.000 matras, dan 1.500 kasur.
Kementerian Sosial juga memobilisasi kendaraan siaga bencana dari daerah penyangga berupa mobil penyelamatan, truk, dan terutama mobil dapur umum lapangan yang bisa digunakan untuk memasak cepat dalam jumlah besar.
Di daerah terdampak gempa, Menteri Sosial bertemu dengan seorang anak berusia sekitar dua tahun yang terpisah dari kedua orangtuanya.
“Anak ini salah satu korban yang ditemukan warga lalu dibawa ke sini. Untuk sementara di sini dulu kita tunggu perkembangannya, siapa orangnya,” katanya.
Gempa 7,4 SR terjadi pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB dengan pusat gempa pada kedalaman 10 kilometer di 27 kilometer Timur Laut Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa bumi tersebut memicu tsunami di Palu.
Menurut data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, gempa bumi dan tsunami tersebut telah menyebabkan 384 orang meninggal dunia dan 540 warga lainnya luka-luka. (SR01)