JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Majelis Ulama Indonesia (MUI) prihatin dan menyayangkan terjadinya insiden kasus pengeroyokan yang berujung tewasnya suporter Persija Haringga Sirla.
“Sangat memprihatinkan, sangat kita sayangkan adanya tindak kekerasan di dalam dunia olahraga kita. Menghilangkan nyawa seseorang itu sangat dilarang oleh agama,” kata Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/9).
Tak hanya itu, MUI juga mengecam video pengeroyokan yang menurutnya ditambahi suara kalimat tauhid. Baginya, hal itu sudah sangat keterlaluan.
“Isu semacam itu dikembangkan seolah-olah itu berkaitan dengan agama. Saya baca di berita videonya diedit ditambahkan kalimat tauhid, itu sudah sangat keterlaluan, itu menyinggung perasaan pemilik kalimat tauhid Umat Islam,” imbuhnya.
Sebelumnya, beredar video pengeroyokan Haringga Sirla dengan latar suara kalimat tauhid menimbulkan keresahan dan perdebatan di masyarakat, khususnya warganet.
Baca juga: Polisi Buru Pembuat Hoax Suara Tauhid di Video Pengeroyokan Haringga
Polda Jabar telah melakukan penyelidikan atas kasus tersebut membantah dan menegaskan tidak ada kalimat tauhid di tempat kejadian perkara (TKP) insiden pengeroyokan yang menewaskan suporter Persija, Haringga Sirla.
Menurut Trunoyudo adanya teriakan kalimat “Laa Ilahailallah” dalam video itu dipastikan polisi sebagai video suntingan (editan).
Trunoyudo menjelaskan, pihaknya telah mencermati dua buah video pengeroyokan yang saat ini beredar. Satu video menunjukkan ada teriakan kalimat tauhid, sementara video lainnya tidak. Padahal, kedua video itu dalam satu frame yang sama.
Atas dasar itu, Polisi kini memburu siapa pelaku yang mengedit video tersebut. (SR01)
Meski dibedakin Beruk tetaplah beruk
Disisi mana Pengacau itu berdiri..Jauhi,Tinggalkan
usut #DeSi, para penyebar dan peng-edit-nya !!!