KUANTAN SINGINGI, SERUJI.CO.ID -Sebanyak enam desa di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau belum menerima Dana Desa dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), total mencapai Rp883.869.000 karena proses administrasi belum lengkap.
“Kami berharap semua akan segera dicairkan dalam waktu dekat,” kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos-PMD) Kuantan Singingi Muharlius melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Napisman di Teluk Kuantan, Rabu (23/5).
Ia mengatakan, total Dana Desa (AD) dari APBN untuk tahap I mencapai Rp29.733.522.000, baru terealisasi berkisar 97 persen, sisanya 3 persen untuk enam desa yang belum menerima, sedangkan untuk tahap II akan segera dicairkan.
Enam desa yang belum mencairkan DD tersebut antara lain, Sako, Padang T, Pulau Padang, Pangkalan Indarung dan Simpang Raya serta Pulau Binjai, dari 218 desa yang menerima bantuan.
” Jadi ada 212 desa yang sudah memanfaatkan Dana Desa (DD),” sebutnya.
Keterlambatan proses pencairan DD karena kelalaian pihak desa dalam membuat permohonan serta laporan, namun demikian hasil peninjauan lapangan dan evaluasi penggunaan DD dari APBN berjalan baik dan sesuai harapan.
Untuk membantu pencapaian program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuansing juga mengucurkan Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2018 untuk 2018 desa sudah mencapai 40 persen atau berkisar Rp38.172.565.687, dari dana tersebut setiap desa mendapatkan Rp300 juta-Rp400 juta.
“Dana tersebut dapat dikelola oleh pengurus desa dengan melalui musyawarah tingkat desa tersebut,” ujarnya.
Banyak manfaat ADD maupun DD bagi desa yang mendapatkan, bisa untuk berbagai kegiatan misalnya penunjang kegiatan pembangunan, program kesehatan, beasiswa masyarakat miskin dan bahkan untuk simpan pinjam warga, namun demikian harus dapat dipertanggungjawabkan dan tidak melanggar aturan. (Ant/SU02)