PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau menyatakan jumlah uang yang keluar (outflow) dari bank sentral untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan hingga Idul Fitri 1439 Hijriah mencapai Rp4,72 trliun.
“Jumlah outflow selama Lebaran mencapai Rp4,72 triliun,” kata Manajer Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Murdianto di Pekanbaru, Selasa (26/6).
Pada periode yang sama, lanjutnya, jumlah uang yang disetorkan kembali oleh perbankan ke bank sentral mencapai Rp345,8 miliar. Dengan begitu, jumlah agregat outflow sebesar Rp4,38 miliar.
“Secara keseluruhan, permintaan uang yang meningkat selama Lebaran bisa kami layani dengan maksimal,” katanya.
Secara nasional, kebutuhan uang tunai pada Lebaran diperkirakan meningkat 15,3 persen menjadi Rp188,2 triliun dibandingkan 2017. Sementara itu, untuk Riau terjadi peningkatan 16,05 persen dibandingkan 2017 atau menjadi Rp4,7 triliun.
Kebutuhan uang tunai dari BI digunakan oleh perbankan untuk memenuhi mesin anjungan tunai mandiri (ATM), yang bisa tetap digunakan oleh masyarakat selama libur Lebaran tidak ada layanan perbankan.
Berdasarkan catatan BI, ada 1.966 ATM di Riau dan sekitar 95 persen berada di Kota Pekanbaru.
Sebelumnya, Kepala BI Provinsi Riau, Siti Astiyah, sempat mengatakan penambahan persediaan uang pada Lebaran tahun ini karena mempertimbangkan bertambah lamanya libur bersama.
“Kalau tahun lalu hanya Rp4,05 triliun, tahun ini meningkat karena adanya hari libur yang cukup panjang sehingga diharapkan dengan uang tunai sebanyak itu akan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan, BI juga bersama dengan 35 bank di Riau telah sukses melakukan penukaran uang bersama pada tanggal 30-31 Mei 2018 dan 4-6 Juni 2018 untuk memenuhi kebutuhan uang pecahan kecil di masyarakat. (Ant/SR01)
