PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Lembaga Mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) mendatangi kantor DPRD Riau, Senin (17/9), sambil membawa pipa gas.
Pipa yang mereka bawa sebagai ilustrasi pipa migas yang mengalir di Riau. Karena persoalan migas inilah yang menjadi salah satu tuntutan mahasiswa tersebut.
Mahasiswa ingin menyampaikan persoalan pengelolaan Blok Rokan yang merupakan sentral migas terbesar di Riau, namun dinilai belum mampu memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Riau.
“Sumber daya alam Riau serasa dikangkangi oleh kebijakan yang terlalu sentralisasi yang berkedok dikelola oleh ibu pertiwi, tanpa mempertimbangkan konsultasi dengan daerah penghasil migas,” ungkap Septian Hadi, salah seorang mahasiswa peserta aksi.
Massa yang hadir membawa beberapa alat peraga ilustrasi berupa pipa yang diibaratkan sebagai pipa migas yang menyalurkan gas di Riau.
Mereka juga melakukan aksi terkait kebijakan pemerintah pusat yang tidak berpihak kepada masyarakat Riau dilihat dari keadaan perekonomian bangsa makin merosot tajam dengan terjadinya nilai tukar rupiah di angka Rp 15.000.
Mahasiswa hingga saat ini berusaha masuk ke dalam gedung DPRD Riau dan bertemu dengan anggota dewan, namun masih dihadang oleh aparat kepolisian.
“Kami ingin berjumpa dengan anggota DPRD Riau, saya akan menjamin kami akan tertib ketika kami dipersilahkan untuk masuk, masuk harga mati,” ungkap presiden mahasiswa Unilak, Ervan Ibsahrodan.
Hingga saat ini mahasiswa melakukan aksi dan memblokade jalan Sudirman depan kantor DPRD Riau. (SR01)
