PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Sandiaga Salahuddin Uno, politisi berlatar belakang pengusaha dan bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo mengingatkan pemerintah terkait pelemahan nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Sandi dalam kunjungannya ke Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa (4/9) mengatakan pemerintah harus fokus dalam menangani pelemahan nilai tukar rupiah, dan jangan menghabiskan waktu untuk dalam politik.
“Jangan campur adukan ekonomi dan politik. Fokus saja ekonomi dulu, itu yang kita harapkan (ke pemerintah),” kata Sandi.
Hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada pada level Rp14.896,25. Sandi mengatakan pemerintah harus mewaspadai pelemahan nilai tukar tersebut, terutama terhadap harga kebutuhan pokok masyarakat.
Bahkan, dia juga mengkhawatirkan dampak luas pelemahan nilai tukar Rupiah berimbas pada meningkatnya biaya produksi perusahaan hingga berpotensi terjadinya pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Untuk itu, mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut memberikan saran kepada pemerintah agar dapat duduk bersama dengan dunia usaha dalam menyikapi fenomena ini.
“Saatnya pemerintah dan dunia usaha duduk bersama-sama, menyikapi agar Rupiah ini, pelemahan ini tidak membebani masyarakat. Antisipasi harga-harga meningkat, biaya produksi perusahaan (meningkat). Saya khawatir berujung pada PHK,” jelasnya.
Lebih jauh, pria kelahiran Rumbai, Pekanbaru, itu mengingatkan pemerintah mulai mengencangkan ikat pinggang, dan menunda impor yang tidak diperlukan.
“Tunda dulu pengeluaran berbasis dolar, tunda dulu impor tidak perlu dan dorong gunakan produk lokal,” tutur pria berkacamata tersebut.
Sandi sebelumnya sempat menolak secara halus ajakan debat ekonomi dari tim kampanye nasional Jokowi-Maaruf Amin. Sandi menilai agar bangsa ini bersatu, jangan melakukan debat ekonomi, melainkan ikut rembug dalam menyelesaikan masalah. Bahkan dia mengungkapkan sudah melakukan pertemuan dengan mantan Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, dan membahas penyelesaian masalah ekonomi pada tiga lima tahun ke depan.
“Fluktuasi nilai kurs yang terus terjadi, tidak lepas dari kebijkan eksternal yang tidak bisa dikontrol, namun harus fokus saja ada kebijakan internal,” katanya.
“Harapan saya, agar ekonomi menjadi pusat perhatian kita. Kita hentikan dulu kita saling ‘cakar mencakar’ ini. Kita fokus dulu. Saya nggak melihat katalis ekonomi kita bisa lebih stabil enam sampai sembilan bulan ke depan, jadi kita harus bersatu,” kata dia. (Ant/SR01)
Masih mau mengingatkan pemerintah, wow keren dan negarawan bgt
negarawan bangetsssss
Ini yg di sebut Sifat Negarawan……..