Buwas Tegaskan Bulog Tak Impor Beras hingga Juni 2019

202
Budi Waseso
Budi Waseso. (foto:Istimewa)

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan, Perum Bulog tidak perlu mengimpor beras hingga Juni 2019, karena stok cadangan beras pemerintah (CBP) diperkirakan masih aman hingga tahun depan.

“Hingga akhir tahun ini stok beras Bulog akan mencapai 3 juta ton dengan memperhitungkan beras impor yang akan masuk pada Oktober mendatang sebesar 400.000 ton ditambah dengan serapan beras di dalam negeri,” ujar Budi Waseso saat konferensi pers di Kantor Bulog, Jakarta, Rabu (19/9).

Pria yang akrab disapa Buwas ini menambahkan, hingga saat ini stok CBP Bulog berkisar 2,4 juta ton. Dan serapan Bulog per harinya, kata Buwas, diperkirakan bisa mencapai 4.000 – 5.000 ton per hari.

Loading...

“Maka stok akhir tahun ini itu jumlahnya hampir 3 juta ton. Untuk menghadapi 2019 dari Januari sampai Juni pun sudah kita hitung,” jelasnya.

Ia pun mengungkapkan, serapan beras di pasar belum optimal. Hal ini dibuktikan dari kecilnya serapan operasi pasar CBP Bulog.

“Dari target penyaluran 15.000 ton per hari, serapannya per hari hanya berkisar 1.000 ton,” ungkapnya.

Rendahnya serapan pasar ini, kata Buwas, lantaran beras di masyarakat masih dalam jumlah yang besar, namun permintaannya lebih kecil.

“Tak hanya itu, harga yang didapatkan pedagang jauh lebih murah dari harga yang ditawarkan Bulog,” ujarnya.

Menurut Budi, saat ini pun tidak ada neraca beras di Indonesia. Karena itu, dia membuat tim yang berasal dari Kementerian Pertanian, Bulog dan tim independen untuk menghitung kebutuhan dan produksi beras ini.

“Tim itu lah yang merekomendasikan sampai Juni 2019 itu tidak perlu impor. Bahkan, dimungkinkan beras impor tidak akan keluar sampai tahun depan,” ujar Budi.

Budi menjelaskan, realisasi impor hingga saat ini baru berkisar 1,4 juta ton dari kontrak impor sebesar 1,8 juta ton.

“Sisa sebesar 400.000 ton akan masuk pada Oktober 2018,” ujarnya.

Ia menegaskan, Bulog tidak pernah meminta penambahan impor. Ia pun mengaku pernah meminta perpanjangan izin impor karena ada masalah di waktu pemasukan supaya tidak terkena demurrage.

“Beras impor ini belum ada yang keluar gudang,” klaim Buwas.

Buwas pun mengaku bingung dengan pihak yang menyatakan bahwa persoalan gudang ini bukan urusan pemerintah.

“Saya bingung ini berpikir negara atau bukan. Coba kita berkoordinasi dan samakan pendapat jika keluhkan fakta gudang. Saya bahkan menyewa gudang itu kan cost-nya nambah. Kita kan sama-sama (urusan) negara,” ujar Buwas.

Lebih lanjut, Buwas menyebutkan, harusnya antara Bulog dan Kementerian terkait harus bisa saling kerja sama soal urusan negara.

“Kita kan aparatur negara jangan saling tuding-tudingan, jangan saling lempar-lemparan karena itu pemikiran yang tidak bersinergi,” pungkasnya. (SR01)

Langganan berita lewat Telegram
loading...
Loading...
loading...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

BERITA PILIHAN
[vc_row tdc_css="eyJwaG9uZSI6eyJkaXNwbGF5Ijoibm9uZSJ9LCJwaG9uZV9tYXhfd2lkdGgiOjc2NywiYWxsIjp7ImRpc3BsYXkiOiIifX0="][vc_column width="2/3"]

TERBARU

[/vc_column][vc_column width="1/3"][/vc_column][/vc_row]