JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Menjelang masa kampanye Pemilu 2019, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) membuat pernyataan resmi sikap politiknya.
Pernyataan politik TGB disampaikannya melalui laman Twitter miliknya, @TGBMZainulMajdi, yang diunggah pada Senin (17/9).
Dalam unggahannya, TGB meminta masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan dan persatuan menjelang Pilpres 2019.
Kemudian, TGB secara resmi menyampaikan dukungannya kepada Presiden Jokowi untuk melanjutkan dua periode kepemimpinannya, dan menjelaskan alasan-alasannya atas dukungan tersebut.
Selanjutnya, TGB menjelaskan soal rencana Jokowi terkait program yang akan dijalankan nantinya jika terpilih untuk lanjut dua periode.
Berikut pernyataan lengkap TGB terkait hal tersebut.
“Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warrahmatullohi Wabarakatuhu.
Masa kampanye Pemilu 2019 akan segera dimulai pada 23 September 2018 nanti.
Selama kurang lebih 6 bulan nanti, kita akan merasakan keramaian pesta demokrasi untuk memilih segenap unsur kepemimpinan bangsa di level legislatif baik pusat dan daerah termasuk Presiden dan Wakil Presiden.
Untuk itu, saya perlu menyatakan beberapa hal sebagai berikut:
Pertama, saya mengajak kepada saudara-saudara setanah air, untuk menjaga kerukunan dan persatuan sebagai warga bangsa khususnya dalam suasana kontestasi mendatang.
Junjunglah kehormatan Ibu pertiwi dengan tidak saling melempar tuduhan yang berasal dari kabar bohong dan berasal dari sumber yang tidak terpercaya.
Pesta demokrasi harus kita jalankan dengan perkhidmatan untuk turut menyebarluaskan pemikiran-pemikiran terbaik agar publik dapat memilih pemimpin terbaik bagi kejayaan negara Indonesia.
Jangan saling menghina apalagi melempar fitnah, penuhilah ruang-ruang publik dengan gagasan-gagasan konstruktif, serta prasangka-prasangka baik, agar rumah Indonesia kita ini tetap sejuk meskipun kelak dalam 6 bulan kedepan mungkin banyak diantara kita yang menjadi pendukung para calon-calon pemimpin baik calon presiden-wakil presiden, maupun calon anggota legislatif.
Saya pribadi mengetahui bahwa ada seseorang yang telah melempar istilah tidak terhormat, tuduhan dan doa yang tidak mencerminkan luhurnya budaya bangsa Indonesia serta kesucian Agama Islam kepada KH. Ma’ruf Amin, Ibu Megawati Sukarnoputri dan kepada saya sendiri.
Teruntuk yang mengucapkan, saya mengajak dengan segala kerendahan hati kepada Ibu Megawati Sukarnoputri dan KH. Ma’ruf Amin untuk mendoakan agar rakyat Indonesia tidak terpancing ucapan provokatif yang mencela kehormatan bangsa tersebut dan yang bersangkutan diberikan ampunan oleh ALLOH SWT.