JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli mendesak agar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dicopot dari jabatannya, sebagai buntut dari kisruh kisruh impor beras.
Fadli Zon, melalui akun twitter @fadlizon, mengeluarkan pernyataan pedas. Ia mencap Enggar sebagai ‘menteri tukang impor’ dan layak untuk di-reshuffle.
“Menteri tukang impor @EnggarMendag harus dicopot, mengkhianati petani, ikut melemahkan rupiah, merugikan negara. #copotMendag,” tulis Fadli Zon, Kamis (20/9).
Menteri tukang impor @EnggarMendag harus dicopot, mengkhianati petani, ikut melemahkan rupiah, merugikan negara. #copotMendag https://t.co/sw2lILNW57
— Fadli Zon (@fadlizon) September 20, 2018
Kemudian desakan agar Enggar dicopot juga datang dari Rizal Ramli. Ia menilai Enggar tidak memenuhi kualifikasi sebagai Menteri Perdagangan.
“Saya imbau Presiden Jokowi untuk bersikap. Sudah jelas kok angkanya yang benar. Nggak bisa biarkan Enggar kayak gini, petantang-petenteng kayak gini. Sudah waktunya diganti,” ujar Rizal di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/9).
Ia juga menilai Mendag Enggar tidak memiliki kompetensi yang baik di dunia internasional. Di mana, jabatan tersebut dituntut aktif di dunia internasional.
Oleh karena itu, Rizal berharap Presiden Jokowi bisa bertindak tegas.
“Ini kami belum mutusin di pihak siapa. Tunjukkan. Saya minta Jokowi tegas. Orang Mendag nya tidak mutu kok!,” ucapnya.
Sebelumnya, desakan agar Enggar dicopot merupakan buntut panjang dari kegaduhan dengan Dirut Perum Bulog Budi Waseso (Buwas). Mantan Kabareskrim Polri ini mengeluhkan penuhnya gudang untuk menyimpan beras impor. Keluhan itu ditanggapi Enggar dengan mengatakan penuhnya gudang bukan urusan kementerian.
Tak terima dengan tanggapan tersebut, Buwas berang, hingga membawa-bawa kosakata ‘matamu’ di tengah perdebatan soal impor tersebut.
Baca juga: Buwas Tegaskan Bulog Tak Impor Beras hingga Juni 2019
Buwas menyebutkan bahwa sampai Juni 2019 cadangan beras pemerintah aman, sehingga Indonesia tidak perlu melakukan impor beras. Dalam konferensi pers di Kantor Perum Bulog Jakarta, Rabu (19/9), ia menyebutkan sudah membuat tim dari berbagai pihak, baik ahli independen, Kementerian Pertanian, serta jajaran Bulog sendiri, untuk menganalisa kebutuhan dan kondisi perberasan nasional. (SR01)
Gak cukup dicopot…tp dimiskinkan dan dicari kemana saja fee dong(pidong) mengalir. Tim pemenangan..?