
PANGKALPINANG, SERUJI.CO.ID – Ketua Satuan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) angkat bicara soal tudingan sejumlah pihak bahwa Demokrat memainkan politik ‘dua kaki’ dalam Pemilihan Umum 2019.
AHY menjelaskan, politik dua kaki Partai Demokrat adalah memenangkan partai di pemilihan legislatif sekaligus memenangkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di pemilihan presiden.
“Bahwa jelas dua kaki, kita berjalan dua kaki. Satu kaki memenangkan pileg dan satu kaki lainnya memenangkan pilpres. Saya yakin dengan keseimbangan itu kita akan berjalan dengan baik. Kalau berjalan satu kaki, pincang kita,” kata AHY kepada wartawan di Pantai Pan Semujur Tanjung Gunung, Bangka Tengah, Selasa (11/9).
AHY menilai semua partai politik mempunyai tujuan yang sama dengan Partai Demokrat, yakni ingin sukses di pemilihan legislatif. Karena pelaksanaan pileg dan pilres digelar bersamaan, kata dia, menuntut setiap partai politik bekerja keras dan sukses di dua wilayah yang berbeda.
“Sekarang tidak bisa terlepas satu per satu. Pemilu serentak jadi unik dan kompleks situasinya. Partai politik bisa bekerja dan sukses di dua wilayah, satu di pileg dan satu lagi di pilpres,” tutur putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
AHY menegaskan, secara kelembagaan Partai Demokrat telah memutuskan mengusung Prabowo dan Sandiaga Uno sebagai calon presiden dan wakil presiden. Namun untuk personal kader, lanjut AHY, Demokrat menyerahkan hak pribadi masing-masing kader.
“Secara kepartaian sesuai yang telah diputuskan oleh majelis Tinggi Partai Demokrat, bahwa dalam kontestasi Pilpres 2019, Partai Demokrat mendukung pasangan Prabowo–Sandiaga,” kata AHY. “Tapi ini adalah demokrasi dan ada satu atau dua orang yang punya pandangan bisa dimaklumi. Saya yakin di pantai lain pun ada pandangan yang berbeda,” imbuhnya.
AHY mengatakan saat ini adalah era keterbukaan. Ketika berbeda pendapat, bukan berarti harus keluar dari partai atau menunjukkkan bahwa kami tidak solid. “Saya hargai perbedaan itu dan kami akan meramu sebuah strategi besar bagaimana kami memenangkan pilpres dan pileg,” jelasnya.
AHY menambahkan Partai Demokrat akan bekerja keras selama tujuh bulan ke depan agar target meraih 15 persen suara secara nasional dapat terpenuhi. “Pemilu 2014 kami meraih sepuluh koma sekian persen suara. Tentu diperlukan kerja keras dan ikhtiar bersama untuk meningkatkan suara menjadi 15 persen,” ujarnya.
Seperti diketahui, sebagian kader Partai Demokrat -seperti yang terjadi di Papua- menyatakan menolak mendukung Prabowo-Sandiaga, walaupun partai mereka terikat dengan koalisi kelompok oposisi.
Sikap seperti ini justru diakomodasi pimpinan Partai Demokrat yang kemudian melahirkan tudingan bahwa mereka melakukan politik ‘dua kaki’ -di satu sisi bergabung dengan koalisi Prabowo, tetapi di sisi lain ‘membiarkan’ sebagian kadernya mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin. (SR01)