PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Kota Pekanbaru meminta Komisi Pemilihan Umum setempat untuk menggencarkan sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah 2018 yang tinggal beberapa hari lagi guna menekan munculnya golongan putih (golput) di kalangan pemilih.
“KPU harus serius meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pilgub melalui sosialisasi kepada masyarakat luas, terutama pemilih pemula,” kata Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Jhon Romi Sinaga di Pekanbaru, Rabu (20/6).
Jhon Romi Sinaga menjelaskan meski waktu “pencoblosan” Pemilihan Gubernur Riau sepekan lagi, namun kalangan DPRD Pekanbaru meminta KPU Riau dan KPU kabupaten/kota, untuk memastikan angka golput minim.
Ia juga berharap, partisipasi pemilih pada Pilkada kali ini, harus tinggi dari yang sebelumnya.
“Jangan sampai angka golput yang jadi pemenang nantinya,” tuturnya.
Menurut dia tingkat partisipasi pemilih di Riau masih rendah dibandingkan daerah lainnya. Sementara KPU sudah pasang target bisa meraih 77,5 persen pada Pilkada 2018.
“Ini lah tugas KPU agar target 77,5 persen pemilih bisa dicapai,” ujar Jhon Romi.
“Khusus Kota Pekanbaru, Pemerintah kota sudah berjanji, akan memberikan reward kepada petugas yang daerahnya memiliki partisipasi pemilih yang tinggi,” imbuhnya.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendongkrak partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak suaranya.
Sebab selama ini, sikap apatis sebagian masyarakat, terutama pemilih pemula sangat rendah.
“Sosialisasi yang kreatif dan mengena, itu yang kini harus dilakukan, KPU sebagai penyelenggara Pemilu, harus terus melakukan evaluasi, agar Pemilu berjalan lebih baik,” tegasnya.
Diakuinya, partisipasi pemilih yang tinggi, menunjukkan indikator Pilgub berjalan dengan baik. Berarti masyarakat terlibat dalam menentukan calon pemimpin yang akan datang.
Sebelumnya diberitakan Lembaga riset dan konsultan politik, Polmark Indonesia melalui Polmark Research Center (PRC), menyatakan ada sekitar 41,9 persen pemilih pada Pilkada Riau 2018 belum menentukan pilihan calon gubernurnya, atau masuk dalam kategori “undecided voters”.
“Tingkat undecided voters mencapai 41,9 persen di Riau itu termasuk tinggi di Indonesia,” kata CEO Polmark Indonesia, Eep Saefullah Fatah.
Eep menjelaskan PRC mendapatkan angka tersebut berdasarkan hasil survei untuk Pemilihan Gubernur Riau 2018, yang sudah dilaksanakan pada 5 hingga 11 Juni 2018 dengan 1.200 responden tersebar proporsional di semua kabupaten/kota di Riau.
Survei menggunakan wawancara dengan metodologi “multistage random sampling”, yang menimbulkan potensi kekeliruan plus minus 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95. (Ant/SR01)