JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Kurs rupiah sore ini kembali tertekan dolar Amerika Serikat (AS) dalam penutupan perdagangan di pasar spot Selasa (9/10).
Data Bloomberg menunjukkan, rupiah berada di level Rp15.238 per dolar AS, terdepresiasi 20 poin atau 0,13 persen dibandingkan posisi kemarin di Rp15.218 per dolar AS.
Data Reuters juga menunjukkan, rupiah melemah ke Rp15.274 per dolar AS dari posisi kemarin di Rp15.234 per dolar AS. Sementara sepanjang sesi perdagangan, mata uang rupiah bergerak dalam rentang Rp15.220-Rp15.330 per dolar AS.
Berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia Selasa 8(9/10), rupiah terdepresiasi 40 poin menjadi Rp15.233 per dolar AS dari posisi kemarin di Rp15.193 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Tembus Rp15.233 Per Dolar AS, Wapres Minta BI Intervensi
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan berbagai sentimen global masih mendukung penguatan mata uang dolar AS, terutama setelah dirilisnya data-data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang membaik.
“Data-data ekonomi AS yang membaik membuka peluang The Fed melanjutkan kenaikan suku bunga,” katanya.
Di sisi lain, lanjut Reza, pelaku pasar juga sedang mengkhawatirkan kondisi ekonomi Italia. Defisit anggaran negara itu memburuk di tengah utang yang juga terus bertambah.
“Sentimen eksternal itu membuat laju dolar AS kembali meningkat dibandingkan sejumlah mata uang lainnya yang akhirnya berdampak pada depresiasi rupiah,” katanya. (SR01)