MATARAM, SERUJI.CO.ID – Wali Kota Mataram Ahyar Abduh mengatakan, bantuan dana dari Pemerintah dengan total sekitar Rp75 miliar untuk pembangunan kembali atau perbaikan rumah korban gempa bumi di Mataram sudah cair.
“Bantuan tersebut sudah masuk ke rekening 1.077 kepala keluarga (KK) korban gempa, yang dengan kategori rumah rusak berat (mendapat bantuan) sebesar Rp50 juta per KK,” kata Ahyar kepada wartawan di Mataram, Selasa (16/10).
Selanjutnya Wali Kota akan mengumpulkan organisasi perangkat daerah (OPD) dan kelompok masyarakat (pokmas) penerima bantuan untuk menyegerakan pelaksanaan pembangunan kembali rumah yang rusak akibat gempa.
“Proses pencairan saat ini sudah lebih disederhanakan hanya dengan satu lembar, sehingga pokmas bisa lebih mudah melakukan pencairan,” katanya.
Di Mataram, kata Ahyar, warga bisa memilih dua model rumah tahan gempa yakni rumah instan sederhana sehat (Risha) dan rumah instan konvensional (Riko).
Pemerintah kota, menurutnya, akan memanggil pihak ketiga yang bertanggung jawab menyediakan material bangunan untuk menjamin pasokan bahan bangunan rumah warga terpenuhi.
“Jangan sampai masyarakat sudah semangat mempercepat proses pembangunan tapi material tidak tersedia,” katanya.
Sedangkan untuk 597 KK yang rumah rusak berat dan belum menerima bantuan dana, Ahyar mengatakan pencairan bantuan dana untuk mereka masih dalam proses.
“Begitu juga dengan rumah rusak sedang dan ringan menunggu proses pencairan berikutnya. Kita tunggu saja,” katanya.
Diketahui, gempa bumi yang melanda Kota Mataram pada Agustus lalu menyebabkan 1.674 rumah rusak berat, 1.702 rumah rusak sedang, dan 2.930 rumah rusak ringan. (Ant/SR01)