RENGAT, SERUJI.CO.ID – Aset Terminal Gerbangsari di Jalan Lintas timur Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau semakin hancur dan tidak terurus.
Pantauan di lapangan, Sabtu (23/6), terlihat rumput panjang memenuhi semua lingkungan itu. Sejumlah masyarakat kecewa melihat kondisi terminal dan berharap perhatian pemerintah.
“Instansi terkait sepertinya mengabaikan pengelolaan aset tersebut,” kata masyarakat Indragiri Hulu Sarmani (53) dan Adek (52) di Rengat.
Sarmani menilai, instansi Pemerintah Pusat terlihat tidak pernah memprioritaskan program pemanfaatan fungsi terminal lintas timur itu, sehingga semua kendaran baik bus antara provinsi maupun AKAP enggan masuk terminal, karena tidak ada ketegasan.
“Padahal jika dimanfaatkan dengan baik terminal itu adalah salah satu yang bisa menambah pendapatan,” sebutnya.
Menurut dia, masyarakat akan tertolong dengan membuat beragam usaha di lingkungan terminal, namun sudah puluhan tahun tidak bisa difungsikan terminal itu, yang kini malah terlihat kumuh, hingga saat ini tumbuhan liar dan pohon kecil tumbuh subur memenuhi lingkungan itu.
Warga Pematang Reba, Ichwan menyebutkan, sangat disayangkan Terminal Gerbangsari terabaikan, semua pihak mestinya peduli, saat ini saja banyak aset yang hancur, untuk membangun ulang puluhan miliar rupiah APBD ataupun APBN tersedot untuk itu.
“Pemerintah Pusat harus tegas, terminal itu milik kabupaten, provinsi, atau pusat,” ujarnya.
Rengat Barat adalah pusat perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab), terminal adalah salah satu yang menghidupkan perekonomian masyarakat, jika dibiarkan saja maka semua pihak yang rugi bakan kedepan kondisinya semakin menjadi hutan.
Berkaitan dengan pengelolaan terminal yang dinilai minim, instansi terkait belum dapat dikonfirmasi, namun semua pihak berharap kondisi dan pengelolaan terminal Gerbangsari harus optimal, karena itu adalah aset negara.
Menurut Pengamat Transportasi Daerah (PTD), Lubis mengatakan, jika semua kendaraan baik bus antar kota maupun provinsi diwajibkan masuk terminal maka kondisinya tidak seperti sekarang ini, selain tidak terurus juga bangunan banyak yang hancur.
“Jika instansi terkait tidak mampu sebaiknya diserahkan saja kepihak ketiga,” pintanya.
“Karena itu adalah aset negara yang nilainya lebih dari puluhan miliar,” imbuhnya.
Menurut Lubis, dengan hidupnya terminal dan pasar di belakangnya maka ekonomi masyarakat Rengat Barat semakin membaik. (Ant/SR01)