
PADANG, SERUJI.CO.ID – Peringatan sembilan tahun gempa Padang, Sumatera Barat (Sumbar), bisa dijadikan momen untuk menggugah rasa kepedulian sehingga bisa terkumpul donasi bagi korban gempa di Sulawesi Tenggara (Sulteng).
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kota Padang Asnel pada acara peringatan gempa Padang 30 September 2009 lalu. Peringatan itu digelar di Tugu Gempa Padang, di Jalan Gereja, tepatnya di depan Hotel Grand Inna, Padang, Ahad (30/9).
“Gempa yang terjadi di Sulsel pada beberapa waktu lalu harus menggugah rasa kepedulian bersama, dan saling membantu,” kata Asnel, saat peringatan gempa Padang 2009, di Padang, Ahad (30/9).
Ia menargetkan dari Padang bisa terkumpul bantuan minimal Rp1,5 miliar, lebih dari bantuan untuk NTT beberapa waktu lalu sebesar Rp1,3 miliar.
“Sekarang pengumpulan donasi masih terus dilakukan, ditargetkan awal Oktober 2018 sudah dikirim,” katanya.
Ia mengatakan, peristiwa bencana harus jadi penyadaran untuk menambah ilmu tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Seperti peringatan Gempa Padang 2009 pada hari ini (Ahad), ini bukan memperingati peristiwanya, tetapi mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa,” katanya.
Kegiatan itu juga dihadiri penggagas pembangunan tugu gempa yaitu mantan Wali Kota Padang Fauzi Bahar, dan Tuako (Ketua) Himpunan Bersatu Teguh (HBT) Padang Andreas Sofiandi.
Dalam kesempatan itu secara spontan Andreas, Fauzi Bahar, dan Asnel menyumbangkan bantuannya berupa uang tunai.
Andreas mengatakan pihaknya juga akan mengirimkan bantuan dokter dan relawan ke Sulteng.
Sementara Fauzi Bahar, mengajak masyarakat Padang bersama-sama memberikan kepedulian terhadap korban gempa di Sulteng.
“Daerah ini juga pernah merasakan apa yang dialami saudara-saudara di Sulteng, karena itu kita harus saling membantu dan menguatkan,” katanya.
Pada peringatan itu juga digelar pembacaan puisi karya mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, berjudul “Dalam Duka Kami Bangkit”, pembunyian sirine, pembacaan doa bersama, dan lainnya. (SR01)