PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Ratusan karyawan salah satu perusahaan pengolahan karet, PT. Riau Cromb Rubber Factory (Ricry), di Kota Pekanbaru menggelar unjuk rasa di depan gedung DPRD Riau. Mereka menuntut pembayaran tunggakan gaji selama empat bulan sejak Juni-September 2018.
“Gaji kami sudah empat bulan tidak dibayarkan. Hak kami lainnya, BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan juga tidak dibayarkan selama lima bulan lamanya. Kami meminta kepada wakil-wakil rakyat di sini, untuk membantu masalah yang kami hadapi,” kata Koordinator lapangan aksi demo, Zulhanuddin dalam orasinya di Pekanbaru, Senin (8/10).
Ia berorasi menyampaikan keluhan tentang kesulitan mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena gaji mereka yang tidak dibayarkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan karet yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso tersebut.
Kemudian, lanjut Zulhanuddin, tunggakan pembayaran BPJS kesehatan yang menjadi tanggung jawab perusahaan telah merugikan mereka, karyawan yang sakit tidak bisa menggunakan akses untuk berobat karena hal tersebut.
“Kami tidak bisa berobat menggunakan BPJS, padahal itu tanggung jawab perusahaan,” katanya.
Ia menambahkan, sudah beberapa kali dilakukan mediasi dengan pihak perusahaan, namun sama sekali tidak ada solusi dari pihak perusahaan.
Adapun jumlah karyawan yang bernasib sama menurut Zulhanuddin sebanyak 368 orang, dan sampai saat ini belum jelas nasib mereka selanjutnya.
Perwakilan pendemo tersebut diberi kesempatan untuk menyampaikan keluhannya kepada Anggota Komisi V DPRD Riau.
Ketua Komisi V DPRD Riau Aherson mengaku prihatin dengan kesejahteraan dan kondisi karyawan. Pihaknya akan menfasilitasi mediasi antara buruh dengan PT Ricry dan Disnaker untuk mencarikan solusi atas persoalan itu.
“Hari Kamis ini kita akan panggil perusahaan, disnaker untuk kemudian kita sampaikan apa yang menjadi keluhan dari pekerja. Setelah ini baru diambil langkah selanjutnya,” kata Aherson. (SR01)