Capaian Imunisasi MR di Riau Hanya 32 Persen

91
imunisasi
Imunisasi anak (ilustrasi)

PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Hingga pekan pertama Oktober 2018, sudah sebanyak 625.810 anak, atau sekitar 32 persen dari 1.955.659 anak target sasaran sudah mendapat imunisasi MR (Measles dan Rubella).

Demikian disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Riau Muhammad Ridwan di Pekanbaru, Jumat (12/10).

“Dengan demikian masih ada sisa 1.232.065 anak lagi yang belum divaksin, keterlambatan ini terjadi lebih karena adanya penolakan dari masyarakat,” kata Ridwan.

Loading...

Menurut Ridwan, awalnya masyarakat menolak untuk memvaksin anaknya karena ada isu beredar bahwa bahan baku vaksin Measles & Rubella (MR) terdapat kandungan babi.

“Namun Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah membolehkan untuk menggunakan vaksin itu,” katanya.

Ia mengatakan, MUI sudah mengeluarkan fatwa No. 33 tahun 2018 tentang vaksin MR, jadi masyarakat tidak perlu takut lagi. Justru jika tidak memvaksin anak mereka, maka dikhawatirkan akan berdampak buruk untuk kesehatan anak akibat infeksi virus MR.

Baca juga: MUI Riau Perbolehkan Umat Islam Lakukan Imunisasi MR

“(virus) MR merupakan penyakit menular melalui saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus campak dan rubella. Anak dan orang dewasa yang belum melakukan imunisasi Campak dan Rubella beresiko terjangkit tertular ini,” kata Muhammad Ridwan.

Selain anak dan orang dewasa, katanya, ibu hamil juga rentan terinfeksi virus ini, kemungkinan terbesar adalah ibu hamil pada trisemester pertama atau usia kehamilan satu sampai tiga bulan. Virus ini akan merusak janin yang ada di dalam kandungan.

Apabila janin sudah terkena virus maka akan membawa dampak terhadap bayi yang akan lahir, seperti kelainan jantung, kerusakan jaringan otak, katarak kongenital adanya gangguan pendengaran atau tuli.

“Untuk menekan angka kelahiran bayi yang cacat atau kematian maka perlu dikampanyekan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan vaksin MR dan bahaya dari penyakit Campak dan Rubella itu,” katanya.

Ia menambahkan, guna mencegah mewabahnya penyakit MR itu maka perlu dilakukan pemberian obat secara massal kepada anak usia 9 bulan sampai usia kurang dari 15 tahun.

Vaksin MR ini diproduksi di negara India dan menjadi rujukan bagi sejumlah negara Islam di dunia sehingga rujukan ini diharapkan bisa menekan keengganan orang tua untuk memberikan imunisasi MR bagi anaknya. (SR01)

Langganan berita lewat Telegram
loading...
Loading...
loading...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

BERITA PILIHAN
[vc_row tdc_css="eyJwaG9uZSI6eyJkaXNwbGF5Ijoibm9uZSJ9LCJwaG9uZV9tYXhfd2lkdGgiOjc2NywiYWxsIjp7ImRpc3BsYXkiOiIifX0="][vc_column width="2/3"]

TERBARU

[/vc_column][vc_column width="1/3"][/vc_column][/vc_row]