close

Misteri 10 Jenazah Terapung di Selat Malaka Mulai Terkuak

PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Dengan berhasil diidentifikasi jenazah Mimi Dewi membuat misteri 10 jenazah yang terapung di perairan Selat Malaka mulai terkuak.

Mimi Dewi (21 tahun) ditemukan tewas terapung oleh nelayan di Kabupaten Bengkalis, Riau.

Dilansir dari Antara, Rabu (5/12), keluarga Mimi mengungkapkan ada 19 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tidak mempunyai dokumen berada di atas kapal yang diduga tenggelam di perairan Selat Malaka pada akhir November lalu.

Seorang TKI, Anto (45), mengatakan adik iparnya yang bernama Mimi Dewi adalah seorang janda beranak satu asal Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Ia mengaku terakhir berkomunikasi lewat ponsel dengan Mimi pada 21 November.

Akhirnya terungkap bahwa Mimi adalah TKI yang bertolak dari sebuah pelabuhan di Malaka, Malaysia, dari jalur tidak resmi dengan sebuah kapal menuju Indonesia.

“Ia (Mimi) berangkat tanggal 21 November lalu bersama anaknya lewat jalur tidak resmi. Itu terpaksa dilakukan karena semua dokumen dan paspornya rusak akibat banjir. Kalau ia ada dokumen, tidak akan saya bolehkan adik saya itu berangkat dari sana,” kata Anto.

Anto menjelaskan, Mimi selama lima tahun terakhir bekerja sebagai pelayan kedai, yang tinggal tak jauh dari rumahnya di daerah Kajang, sekitar 20 kilometer dari Kota Kuala Lumpur, Malaysia. Mimi memiliki satu orang putri berusia enam tahun bernama Maiza.

Sejak bercerai dari suaminya, Maiza kerap dititipkan di rumah Anto sehingga sudah dianggap sebagai anaknya sendiri. Bahkan, Maiza memanggil Anto dengan sebutan ayah.

Anto terakhir berkomunikasi dengan Mimi pada 21 November sekitar jam 10 malam waktu setempat. Saat itu Mimi mengatakan sudah berada di dalam kapal yang hendak berangkat dari sebuah area di Kota Malaka. Mimi tidak bercerita dengan detil ke Anto perihal kapal apa yang digunakannya, hanya mengatakan ada 19 orang di kapal itu.

“Ia cerita ada 19 orang di kapal itu, perempuan hanya dua orang yakni dirinya dan anaknya. Kapal itu rencana berangkat jam 12 malam. Tidak lama kami bercakap-cakap karena ia takut ketahuan kalau menelepon dan minta jangan dihubungi dulu,” katanya.

Anto mengatakan tidak tahu pasti bagaimana Mimi bisa berangkat dengan kapal itu. Menurutnya, jalur itu bukan lewat pelabuhan resmi. Biaya untuk bisa menyeberang berkisar 700 Ringgit Malaysia (RM) hingga 900 RM, atau berkisar Rp2,4 juta hingga Rp3,1 juta per orang tergantung negosiasi dengan orang yang mengurus keberangkatan. Rute yang biasa dilalui adalah dari Malaka menyeberangi Selat Malaka dan masuk ke Indonesia melalui Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis, Riau.

“Saya pun belum pernah naik kapal seperti itu, karena kalau pulang ke Indonesia selalu pakai jalur resmi. Tapi kabarnya kapal itu makan waktu sekira empat jam untuk mencapai Pulau Rupat,” katanya.

Anto mulai merasa cemas karena sehari setelah berangkat Mimi sulit dihubungi. Justru dari media sosial ia mengetahui ada nelayan Bengkalis menemukan mayat yang mengapung di laut. Ia kemudian mengontak keluarga Mimi di Sumbar untuk mengecek ke Pekanbaru, dan ternyata benar Mimi adalah satu dari jenazah yang ditemukan tersebut.

Keluarga Mimi mengenalinya dari pakaian dan barang-barangnya yang masih melekat di tubuh jenazah. Salah satunya adalah dari kutang yang juga berfungsi sebagai kantong rahasia untuk menyembunyikan uang.

“Mimi selalu pakai kutang seperti orang tua, yang dipakainya untuk menyimpan duit. Dari sana akhirnya ketahuan karena dari duitnya juga masih ada di kutangnya,” kata Anto.

Namun, hingga kini nasib Maiza belum bisa diketahui. Hal ini membuat Anto dan keluarganya di Malaysia gusar. Sudah seminggu terakhir ia bolak-balik ke Malaka untuk mencari informasi, tapi nihil.

“Informasi kapalnya karam, ataupun ditangkap, tidak ada sama sekali. Ini aneh sekali, karena kalau kapalnya karam pastilah puing-puing atau barang-barang ditemukan juga di laut. Tapi yang ada hanya mayat-mayat saja,” katanya.

Keberadaan Maiza yang hingga kini tak diketahui membuat dirinya stres. Rencananya, Maiza ikut pulang bersama ibunya ke Sumatera Barat untuk bersekolah di sana. Mimi juga berencana tidak akan kembali lagi ke Malaysia karena akan merawat ibunya yang kini sakit parah.

“Saya mohon dengan sangat agar pemerintah Indonesia mencari Maiza. Tolong temukan dia, dan ungkap apa yang sebenarnya terjadi. Karena kejadian ini sangat aneh,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, Polda Riau belum bisa memastikan insiden kapal tenggelam tersebut. (Ant/SR01)


KOLOM

Mengurai Sengkarut Pikir Negeri

Oleh: Prof. Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar ITS Surabaya SERUJI.CO.ID - Awalnya adalah reformasi yang dibayangi kekhawatiran 30 tahun kediktatoran Soeharto yang akan terulang, maka konstitusi...

Mengurai Sengkarut Pikir Negeri

Oleh: Prof. Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar ITS Surabaya SERUJI.CO.ID - Awalnya adalah reformasi yang dibayangi kekhawatiran 30 tahun kediktatoran Soeharto yang akan terulang, maka konstitusi...
Loading...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

Meski Hujan Guyur Pekanbaru, Jamaah Subuh Padati Tabligh Akbar Ustadz Somad

Hujan deras yang mengguyur Kota Pekanbaru sejak dini hari, tidak menyurutkan semangat warga untuk hadir pada Sholat Subuh berjamaah dan Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad (UAS) di Masjid Paripurna Raudhatus Shalihin, Jalan Bukit Barisan, Tenaya Raya, Pekanbaru. Dalam Tabligh Akbar-nya kali ini, UAS mengangkat tema "Solusi Islam Dalam Menuntaskan Kemiskinan".

Akhirnya Rekapitulasi 34 Provinsi Selesai: Jokowi Menang 55,41 Persen, Inilah Rinciannya

Dengan selesainya rekapitulasi Provinsi Papua maka Jokowi-KH Ma’ruf berhasil meraih dukungan rakyat sebanyak 85.036.828 suara, atau 55,41 persen dari total suara sah yang berjumlah 153.479.321 suara. Sementara, Prabowo-Sandiaga meraih dukungan sebanyak 68.442.493 suara (44,59%).

Penumpang Pesawat di BIM Turun Hingga 3.000 Orang Per Hari

PADANG PARIAMAN, SERUJI.CO.ID - PT Angkasa Pura II menyatakan...

Hadapi Pemilu 2019, PKS Sumut Gelar Kemah Bakti Nusantara

MEDAN, SERUJI.CO.ID - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera...

Yusril: Dukungan PBB Cenderung ke Jokowi-KH Ma’ruf

JAKARTA, SERUJI.CO.ID - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai...

Nekat Jadi Kurir Sabu, Mahasiswa Ini Bersama Rekannya Diciduk Polisi

DUMAI, SERUJI.CO.ID - Seorang mahasiswa berinisial A (25) dan...

Bawaslu Tanjungpinang Gelar Lomba Menulis Pantun Bertema Pemilu 2019

TANJUNGPINANG, SERUJI.CO.ID - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tanjungpinang,...

Akhirnya Rekapitulasi 34 Provinsi Selesai: Jokowi Menang 55,41 Persen, Inilah Rinciannya

Dengan selesainya rekapitulasi Provinsi Papua maka Jokowi-KH Ma’ruf berhasil meraih dukungan rakyat sebanyak 85.036.828 suara, atau 55,41 persen dari total suara sah yang berjumlah 153.479.321 suara. Sementara, Prabowo-Sandiaga meraih dukungan sebanyak 68.442.493 suara (44,59%).

TERPOPULER

Temukan Senjata M-16, Nelayan Dapat Penghargaan dari TNI AL

Berkat menyerahkan temuannya berupa senjata jenis M-16 yang tersangkut di jaring saat mencari ikan, dua nelayan asal Rohil, Riau, diberikan penghargaan oleh TNI AL. Bayangkan kalau senjata ini jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab.