JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Jabodetabek dan Banten menggelar aksi “Bela Rupiah” di depan kantor Kemenkeu, Jumat (14/9). Massa memprotes melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Namun, perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menerima mahasiswa menolak menandatangani kontrak tuntutan mahasiswa tersebut.
Kasubag Hubungan Kelembagaan Masyarakat dalam Biro Komunikasi Kemenkeu Hadi Siswanto dan perwakilan dari Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Purwito sebelumnya datang menemui massa. Mereka dalam kesempatan itu menolak menandatangani kontrak politik yang disodorkan karena merasa itu bukan kewenangan mereka.
Perwakilan dari Kemenkeu ini juga sempat memberi penjelasan. Selain itu, mereka menegaskan aspirasi massa akan disampaikan kepada pimpinan.
“Kami mengapresiasi adanya aksi ini dan kami akan menampung seluruh aspirasi mahasiswa dan kami akan sampaikan kepada pimpinan,” ujar Hadi kepada mahasiswa.
Adapun kontrak tuntutan mahasiswa isinya:
1. Stabilkan dan jaga harga bahan pokok di tengah melemahnya nilai tukar rupiah tanpa harus mengintimidasi produk-produk lokal untuk bersaing dalam pasar nasional.
2. Jaga suku bunga kredit rendah.
3. Setop impor bahan pokok penunjang produksi secara berlebihan yang tidak meningkatkan produktivitas pendapatan negara.
4. Imbau masyarakat mencintai dan membeli produk-produk Indonesia.
5. Bina masyarakat untuk meningkatkan kualitas produk-produk Indonesia.
6. Pada poin 4 dan 5, pemerintah harus mengambil langkah konkret dalam menjamin ketersediaan wadah promosi bagi produk-produk lokal.
Massa pun akhirnya mulai membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul 17.52 WIB. Sebelum bubar, massa menggelar doa bersama. (SR01)
Ha ha .. Kasian de lo..