Ibaratkan Ekonomi Global seperti Game of Thrones, Jokowi Tuai Pujian dari Bos IMF

120

Menurut Kepala Negara, dengan ancaman evil winter itu akhirnya mereka sadar untuk berpikir bahwa tidak penting lagi siapa yang duduk di Iron Thrones, sebaliknya yang penting adalah kekuatan bersama untuk mengalahkan evil winter.

“Agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus, porak poranda yang menyengsarakan kita semua,” katanya.

Di hadapan delegasi dan peserta pertemuan IMF-WB, Presiden menegaskan bahwa saat ini semua sedang menghadapi ancaman global yang meningkat.

Loading...

“Perubahan iklim telah meningkatkan intensitas badai dan topan di AS hingga Filipina. Sampah plastik, plastik di laut telah mencemari pasokan makanan di berbagi tempat. Ancaman global tumbuh pesat itu yang hanya bisa kita tanggulangi jika kita kerja sama,” katanya.

Ia mengingatkan terkait pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres dalam panel beberapa hari sebelumnya tentang perubahan iklim dimana waktu sudah mendesak agar semua bertindak dalam skala besar guna mencegah perubahan iklim.

“Kita perlu meningkatkan investasi tahunan global 400 persen energi terbarukan. Kita harus kerja sama menyelamatkan kehidupan bersama,” katanya.

Untuk itu, Presiden pun kembali mempertanyakan kepada hadirin apakah ini saat yang tepat untuk rivalitas dan kompetisi atau saat ini waktu yang tepat untuk kerja sama.

“Apakah kita telah terlalu sibuk bersaing dan menyerang satu sama lain sehingga kita gagal menyadari ada ancaman besar yang membayangi kita semua. Apa kita gagal menyadari adanya ancaman besar yang dihadapi negara kaya atau miskin oleh negara besar ataupun kecil,” katanya.

Presiden kembali menyebutkan bahwa tahun depan season terakhir Game of Thrones akan disebarluaskan. Pernyataan tersebut kembali mengundang tawa hadirin termasuk Lagarde yang tampak tersenyum.

“Saya bisa perkirakan bagaimana akhir ceritanya. Saya yakin ceritanya akan berakhir dengan pesan moral bahwa konfrontasi dan perselisihan akan mengakibatkan penderitaan bukan hanya bagi yang kalah tapi juga bagi yang menang,” katanya.

Ia melanjutnya bahwa ketika kemenangan dirayakan dan kekalahan diratapi baru kemudian keduanya sadar bahwa kemenangan maupun kekalahan dalam perang hasilnya sama yaitu dunia porak poranda.

Langganan berita lewat Telegram
loading...
1
2
3
Loading...
loading...

1 KOMENTAR

Tinggalkan Komentar

  • Facebook Comments
BERITA PILIHAN
[vc_row tdc_css="eyJwaG9uZSI6eyJkaXNwbGF5Ijoibm9uZSJ9LCJwaG9uZV9tYXhfd2lkdGgiOjc2NywiYWxsIjp7ImRpc3BsYXkiOiIifX0="][vc_column width="2/3"]

TERBARU

[/vc_column][vc_column width="1/3"][/vc_column][/vc_row]