JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Media yang berbasis di Hong Kong, Asia Sentinel telah mengakui kesalahan dan meminta maaf terkait artikel investigasi konspirasi pada kasus Bank Century. Permintaan maaf itu dimuat pada laman web Asia Sentinel, Rabu (19/9).
Namun demikian, Partai Demokrat tetap akan melanjutkan proses hukum terhadap Asia Sentinel.
Hal ini disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jansen Sitindaon lewat akun Twitter @jansen_jsp, Kamis (20/9).
Baca juga: Akui Kesalahan, Asia Sentinel Minta Maaf ke SBY
“Terkait Asia Sentinel: walau sudah minta maaf, kami @PDemokrat masih akan membuktikan lebih jauh lagi, kalau di negaranya Hongkong dia bukan produk pers. Agar kedepan ini jadi pelajaran juga bagi media kita di Indonesia agar tdk segampang itu menyadur berita dari luar bulat-bulat,” kata Jansen.
1. Terkait Asia Sentinel: walau sudah minta maaf, kami @PDemokrat masih akan membuktikan lebih jauh lagi, kalau di negaranya Hongkong dia bukan produk pers. Agar kedepan ini jadi pelajaran juga bagi media kita di Indonesia agar tdk segampang itu menyadur berita dari luar bulat²; pic.twitter.com/aEF8JPt8v0
— JANSEN SITINDAON (@jansen_jsp) September 19, 2018
Jansen mengatakan pembuktian ini untukr menjadi pelajaran bagi media dalam negeri agar berhati-hati dalam menyadur berita media asing. Menurutnya, media asing kerap dianggap sebagai sumber terpercaya meski kebenarannya belum diketahui.
“@asiasentinel ini harus jadi pelajaran bg media lokal kita, jgn karena berbau asing langsung dianggap paling akurat, paling kredibel. Semua isinya benar! Tanpa filter langsung dimuat. Jika sudah rusak begini korbannya banyak. Tidak cukup hanya meminta maaf persoalan selesai!” ujarnya.
Jansen menuturkan kerusakan bagi Demokrat akibat pemberitaan fitnah Asia Sentinel terlalu dalam. Menurut Jansen, Demokrat berhak marah.
“Kerusakan akibat @asiasentinel ini sdh kadung dalam. Apalagi ditahun politik dibumbui disana sini digoreng politisi busuk. Belum lg ada media yg punya interest lain selain sekedar memberitakan. Partisan! Nama baik pak @SBYudhoyono rusak! @PDemokrat juga. Sah kami untuk MARAH,” tutur Jansen.
Ia kembali menegaskan, media dalam negeri yang ikutan menggoreng pemberitaan Asia Sentinel juga akan dituntut secara hukum. Demokrat, kata Jansen, akan terus mengejar pihak yang diduga bermain dalam pemberitaan tersebut.
“Untuk itu pihak-pihak di lokal Indonesia (dalam negeri) yg kami duga ikut bermain dibelakang berita @asiasentinel ini akan terus kami kejar. Ketika bukti yg cukup telah kami dapatkan, akan segera kami ambil LANGKAH HUKUM PALING KERAS yg bisa dilakukan dan dibenarkan hukum Indonesia,” tegas Jansen.
Baca juga: Sebut SBY Terlibat Pencucian Uang, Demokrat Akan Gugat Asia Sentinel
Sebelumnya, Asia Sentinel telah membuat heboh panggung politik tanah air, sejak diluncurkannya artikel “Indonesia’s SBY Governmant: Vast Criminal Conspiracy” pada Selasa (11/9) lalu, yang ditulis pemimpin redaksi Asia Sentinel John Berthelsen.
Artikel tersebut dinilai memojokan Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan tuduhan terlibat kasus Bank Century.
Berthelsen menulis adanya konspirasi pencurian uang negara Indonesia hingga 12 miliar dolar AS dan tindakan pencucian uang yang dilakukan melalui perbankan internasional.
Artikel tersebut juga menyebut laporan hasil investigasi bersama setebal 488 halaman yang disusun sebagai gugatan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauritius.
Akibat artikel yang dinilai berisi fitnah dan kebohongan tersebut, Partai Demokrat mempertimbangkan untuk melakukan tindakan hukum. Saat ini media yang didirikan John Berthelsen tersebut telah resmi dilaporkan Demokrat ke Dewan Pers Indonesia. (SR01)