JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy, mengungkap peluang pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden Jokowi-KH Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019 lebih unggul dibandingkan dengan Pilpres 2014.
Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter miliknya, @MRomahurmuziy, pada Kamis (20/9).
Romahurmuziy mengatakan, di atas kertas pasangan capres-cawapres Jokowi-KH Ma’ruf Amin berpeluang mendapatkan suara lebih besar dibanding Pilpres 2014 lalu, dan ia memprediksi Jokowi akan meraih kemenangan kembali.
“Pertarungan Pilpres 2019 sgera dimulai setelah penetapan Capres-Cawapres 20 Sep. Di atas kertas, kemenangan pak @Jokowi sepertinya akan kembali berulang dg selisih angka yg lebih besar dibanding Pilpres 2014. #2019PilihJokowiMaruf,” tulis Romahurmuziy.
1. Pertarungan Pilpres 2019 sgera dimulai setelah penetapan Capres-Cawapres 20 Sep. Di atas kertas, kemenangan pak @Jokowi sepertinya akan kembali berulang dg selisih angka yg lebih besar dibanding Pilpres 2014.#2019PilihJokowiMaruf
— M. Romahurmuziy (@MRomahurmuziy) September 20, 2018
Romahurmuziy membeberkan lima alasan yang mempengaruhi perolehan pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 lebih besar dibanding Pilpres 2014.
Salah satu alasannya, ia mengungkapkan, dari 10 provinsi yang memenangkan suara Prabowo di tahun 2014, sekarang 5 provinsi tersebut sudah dikendalikan partai koalisi pemerintah pada Pilpres 2019.
“Dari sini saja, peta sudah terlihat berat sebelah ke @jokowi #2019PilihJokowiMaruf,” tulisnya.
8. Mengapa sy katakan diatas kertas @jokowi unggul 2019? Pertama, dr 10 provinsi @prabowo unggul 2014, 5 provinsi sdh dikendalikan partai koalisi pemerintah pada #Pemilu2019. Dari sini saja, peta sdh terlihat berat sebelah ke @jokowi#2019PilihJokowiMaruf
— M. Romahurmuziy (@MRomahurmuziy) September 20, 2018
Ia juga membandingkan dengan perolehan suara yang diraup pasangan Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa waktu Pilpres 2014.
Berikut tulisan lengkap Romahurmuziy soal peluang perolehan suara pasangan capres-cawapres Jokowi-KH Ma’ruf Amin:
1. Pertarungan Pilpres 2019 sgera dimulai setelah penetapan Capres-Cawapres 20 Sep. Di atas kertas, kemenangan pak @Jokowi sepertinya akan kembali berulang dg selisih angka yg lebih besar dibanding Pilpres 2014.
#2019PilihJokowiMaruf
2. Pada Pilpres 2014, @Jokowi menang dengan selisih sekitar 9jt suara. Itu saja dg sejumlah modal politik yg mestinya mendukung kemenangan @prabowo. Apa saja itu?
#2019PilihJokowiMaruf
3. Pertama, kecuali Gerindra, 4 parpol koalisi pemerintah 2014 adalah pengusung @prabowo. Bisa dikatakan, koalisi pemerintah adalah incumbent, yg selalu mendapat keuntungan politik. Sementara @jokowi 2014 hanya diusung 4 parpol, hampir semuanya oposisi.
#2019PilihJokowiMaruf
4. Kedua, cawapres @prabowo, yaitu pak Hatta Rajasa, bisa dianggap sbg incumbent krn menjabat Menko Perekonomian dan besan presiden @SBY. Saat itu, posisi sbg incumbent mengantarkan elektabiltas @prabowo naik tajam hingga hampir mengalahkan @jokowi
#2019PilihJokowiMaruf
5. Ketiga, kepala daerah dr 4 parpol pemerintah di 2014, semua jd ketua tim kampanye @prabowo. Sbg contoh saat itu, Gubernur Sumbar (PKS) & Gubernur Banten (Golkar). Jadi klo hr ini ada yg ributkan dukungan kepala daerah kpd @jokowi,perlu me-refresh memori
#2019PilihJokowiMaruf
6. Nah, di tengah modal politik yg begitu kuat, @prabowo kalah sekitar 9jt suara di 2014. @jokowi unggul di 24 provinsi, dan @prabowo unggul hanya di 10 provinsi. Sekarang, 2019, peta politiknya sdh jauh berubah
#2019PilihJokowiMaruf
7. 10 dr 34 provinsi @prabowo unggul 2014, saat ini kepala daerahnya adalah: ACEH (PD), SUMBAR (PKS), RIAU (PAN), SUMSEL (Nasdem), JABAR (PPP), BANTEN (PD), NUSA TENGGARA BARAT (PKS), KALSEL (PG), GORONTALO (PG), MALUKU UTARA (PPP atau PDIP tunggu PSU)
#2019PilihJokowiMaruf
Senyumin aja,,
sakarepmu lah