Peluang Jokowi Menang Pilpres 2019 Besar, Begini Alasan Romahurmuziy

301
Jokowi-Ma'ruf Amin
Pasangan capres dan cawapres Jokowi-KH Ma'ruf Amin berdoa saat deklarasi di Gedung Joang. (foto:Istimewa)

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy, mengungkap peluang pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden Jokowi-KH Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019 lebih unggul dibandingkan dengan Pilpres 2014.

Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter miliknya, @MRomahurmuziy, pada Kamis (20/9).

Romahurmuziy mengatakan, di atas kertas pasangan capres-cawapres Jokowi-KH Ma’ruf Amin berpeluang mendapatkan suara lebih besar dibanding Pilpres 2014 lalu, dan ia memprediksi Jokowi akan meraih kemenangan kembali.

Loading...

“Pertarungan Pilpres 2019 sgera dimulai setelah penetapan Capres-Cawapres 20 Sep. Di atas kertas, kemenangan pak @Jokowi sepertinya akan kembali berulang dg selisih angka yg lebih besar dibanding Pilpres 2014. #2019PilihJokowiMaruf,” tulis Romahurmuziy.

Romahurmuziy membeberkan lima alasan yang mempengaruhi perolehan pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 lebih besar dibanding Pilpres 2014.

Salah satu alasannya, ia mengungkapkan, dari 10 provinsi yang memenangkan suara Prabowo di tahun 2014, sekarang 5 provinsi tersebut sudah dikendalikan partai koalisi pemerintah pada Pilpres 2019.

“Dari sini saja, peta sudah terlihat berat sebelah ke @jokowi #2019PilihJokowiMaruf,” tulisnya.

Ia juga membandingkan dengan perolehan suara yang diraup pasangan Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa waktu Pilpres 2014.

Berikut tulisan lengkap Romahurmuziy soal peluang perolehan suara pasangan capres-cawapres Jokowi-KH Ma’ruf Amin:

1. Pertarungan Pilpres 2019 sgera dimulai setelah penetapan Capres-Cawapres 20 Sep. Di atas kertas, kemenangan pak @Jokowi sepertinya akan kembali berulang dg selisih angka yg lebih besar dibanding Pilpres 2014.
#2019PilihJokowiMaruf

2. Pada Pilpres 2014, @Jokowi menang dengan selisih sekitar 9jt suara. Itu saja dg sejumlah modal politik yg mestinya mendukung kemenangan @prabowo. Apa saja itu?
#2019PilihJokowiMaruf

3. Pertama, kecuali Gerindra, 4 parpol koalisi pemerintah 2014 adalah pengusung @prabowo. Bisa dikatakan, koalisi pemerintah adalah incumbent, yg selalu mendapat keuntungan politik. Sementara @jokowi 2014 hanya diusung 4 parpol, hampir semuanya oposisi.
#2019PilihJokowiMaruf

4. Kedua, cawapres @prabowo, yaitu pak Hatta Rajasa, bisa dianggap sbg incumbent krn menjabat Menko Perekonomian dan besan presiden @SBY. Saat itu, posisi sbg incumbent mengantarkan elektabiltas @prabowo naik tajam hingga hampir mengalahkan @jokowi
#2019PilihJokowiMaruf

5. Ketiga, kepala daerah dr 4 parpol pemerintah di 2014, semua jd ketua tim kampanye @prabowo. Sbg contoh saat itu, Gubernur Sumbar (PKS) & Gubernur Banten (Golkar). Jadi klo hr ini ada yg ributkan dukungan kepala daerah kpd @jokowi,perlu me-refresh memori
#2019PilihJokowiMaruf

6. Nah, di tengah modal politik yg begitu kuat, @prabowo kalah sekitar 9jt suara di 2014. @jokowi unggul di 24 provinsi, dan @prabowo unggul hanya di 10 provinsi. Sekarang, 2019, peta politiknya sdh jauh berubah
#2019PilihJokowiMaruf

7. 10 dr 34 provinsi @prabowo unggul 2014, saat ini kepala daerahnya adalah: ACEH (PD), SUMBAR (PKS), RIAU (PAN), SUMSEL (Nasdem), JABAR (PPP), BANTEN (PD), NUSA TENGGARA BARAT (PKS), KALSEL (PG), GORONTALO (PG), MALUKU UTARA (PPP atau PDIP tunggu PSU)
#2019PilihJokowiMaruf

Langganan berita lewat Telegram
loading...
1
2
Loading...
loading...

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

BERITA PILIHAN
[vc_row tdc_css="eyJwaG9uZSI6eyJkaXNwbGF5Ijoibm9uZSJ9LCJwaG9uZV9tYXhfd2lkdGgiOjc2NywiYWxsIjp7ImRpc3BsYXkiOiIifX0="][vc_column width="2/3"]

TERBARU

[/vc_column][vc_column width="1/3"][/vc_column][/vc_row]