
JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Sentimen negartif perang dagang Tiongkok-Amerika Serikat memicu pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (24/9) pagi bergerak melemah sebesar 46 poin menjadi Rp14.837 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.791 per dolar AS.
“Kabar mengenai Tiongkok membatalkan pembicaraan tarif dan perdagangan tingkat menengah dengan Amerika Serikat membuat aset mata uang berisiko kembali mengalami tekanan,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (24/9).
Menurut Ariston, investor kembali fokus pada perang dagang, Tiongkok telah membatalkan kunjungannya ke AS yang dijadwalkan pekan ini.
Dijelaskan oleh Ariston, Tiongkok menambahkan 60 miliar dolar AS produk AS ke daftar tarif impornya.
“Hal itu merupakan balasan Tiongkok terhadap bea masuk AS atas barang-barang Tiongkok senilai 200 miliar dolar AS,” jelasnya.
Sementara itu, ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menambahkan hubungan politik Amerika Serikat-Tiongkok juga memburuk menyusul pembelian jet tempur serta rudal oleh Tiongkok dari Rusia.
“Dengan isu baru ini membuat hubungan dagang AS-Tiongkok yang sebelumnya mengalami ketegangan karena penetapan tarif impor barang semakin memburuk,” katanya. (Ant/SR01)

