Tak Hanya Terhadap Dolar AS, Rupiah juga Keok dari Mata Uang Regional

304
kurs rupiah
Rupiah melemah terhadap dollar (ilustrasi)

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Ternyata tidak hanya terhadap dolar Amerika Serikat, rupiah juga keok dari sejumlah mata uang regional.

Sebagai contoh, mengutip Bloomberg pada Rabu (5/9) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah menyusut 1,59% year to date (ytd) ke level Rp 10.692,96 per dolar Australia.

Rupiah juga sudah terkoreksi 7,01% (ytd) dengan dolar Singapura di level Rp 10.818.

Loading...

Kemudian, rupiah juga melemah 7,49% (ytd) dengan ringgit Malaysia di level Rp 3.601,57.

Sehingga saat ini rupiah berada di level terendahnya dengan mata uang asal tetangga tersebut.

Dilansir dari Kontan, Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan, pelemahan rupiah di hadapan mata uang regional merupakan efek dari perbedaan kondisi ekonomi di antara negara-negara yang bersangkutan.

“Posisi defisit transaksi berjalan Indonesia yang melebar menjadi 3% di kuartal II 2018 berpengaruh besar terhadap koreksi rupiah terhadap sejumlah mata uang negara tetangga,” jelasnya.

Sebagai negara emerging market, melebarnya defisit transaksi berjalan akan menambah beban suatu mata uang dalam menahan tekanan sentimen global seperti kenaikan suku bunga acuan AS dan perang dagang.

Aksi penjualan di pasar saham dan obligasi pun rentan terjadi ketika kondisi tersebut berlangsung.

Lebih lanjut, adanya agenda politik juga mempengaruhi pergerakan rupiah di hadapan mata uang regional. Situasi ini membuat para investor cenderung lebih waspada untuk berinvestasi pada aset dari negara emerging market, terutama yang sedang menghadapi agenda Pemilu.

“Ini juga membuat rupiah melemah dengan negara di sekitarnya, karena tidak semua negara dihadapkan pada kondisi tahun politik,” kata Faisyal.

Jika tren pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih berlanjut, kata dia, maka potensi pelemahan mata uang rupiah dengan mata uang regional juga cukup besar.

Maka dari itu, penting bagi pemerintah untuk membuat kebijakan yang efektif dalam memperbaiki posisi defisit transaksi berjalan agar rupiah tidak ikut melemah dihadapan mata uang regional.

“Kalau hanya mengandalkan BI tidak cukup, karena sejauh ini yang efektif hanya kenaikan suku bunga,” pungkasnya. (SR01)

Langganan berita lewat Telegram
loading...
Loading...
loading...

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

BERITA PILIHAN
[vc_row tdc_css="eyJwaG9uZSI6eyJkaXNwbGF5Ijoibm9uZSJ9LCJwaG9uZV9tYXhfd2lkdGgiOjc2NywiYWxsIjp7ImRpc3BsYXkiOiIifX0="][vc_column width="2/3"]

TERBARU

[/vc_column][vc_column width="1/3"][/vc_column][/vc_row]