PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman mengakui kalau dirinya sudah menyampaikan Petisi Aksi Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) ke Pemerintah Pusat.
“Sudah, sudah kita sampaikan tadi pagi (Kamis, 13/9). Memang sebelumnya kita akan minta Komisi I yang sampaikan karena sesuai bidangnya. Tapi karena tidak ada yang berkesempatan hari kemarin, Rabu (12/09) dan kita sudah janji pada mahasiswa disampaikan besoknya, jadi saya langsung sampaikan bersama Marwan Johanis,” jelasnya, saat dikonfirmasi, Kamis (13/09).
Sementara itu saat disinggung mengenai kelanjutan dari petisi itu, dirinya menjelaskan dari bagian penerimaan berkas petisi, nantinya akan diteruskan ke Staf Ahli Kepresidenan dan diteruskan ke Presiden Jokowi.
Baca juga: Gelar Sidang Rakyat, Mahasiswa UIR Nilai Presiden Jokowi Gagal
“Seperti apa tindakan yang akan dilakukan, kita tunggu saja. Yang pasti, kita sudah sampaikan seperti maunya mahasiswa,” ujarnya.
Sebelumnya, ribuan mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Riau, dan kemudian berlanjut menduduki ruang Paripurna DPRD Riau guna menggelar sidang rakyat, Senin (10/9) sore.
Dalam sidang tersebut, mahasiswa UIR kemudian menuangkan 3 tuntutannya dalam selembar kertas.
Tiga tuntutan itu antara lain, pertama, menuntut pemerintah untuk menstabilkan perekonomian negara yang berimbas terhadap masyarakat menengah kebawah, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Baca juga: Ini Isi Surat Petisi Mahasiswa UIR yang Ditandatangani DPRD Riau
Kemudian kedua, meminta agar pemerintah tidak membatasi hak berdemokrasi dan konstitusional bagi setiap warga negara melalui kekuasan yang dimilikinya.
Ketiga, mengusut tuntas kasus korupsi PLTU Riau 1 yang menyebabkan kerugian negara.
Surat petisi dengan tulisan tangan tersebut diserahkan oleh mahasiswa dan diterima langsung Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau, Noviwaldy Jusman.
Sesuai perjanjian, pihak DPRD Provinsi Riau akan meneruskan surat petisi itu ke pemerintah pusat pada Rabu (12/9). (SR01)