Penderita HIV/AIDS Riau Capai 5.418 Orang

180
HIV
Hasil tes HIV (ilustrasi)

PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Sepanjang tahun 1997 sampai dengan Oktober 2018, Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat penderita HIV/AIDS di wilayah setempat mencapai 5.418 orang.

“Pada periode Januari sampai dengan Oktober 2018, terdapat penambahan kasus HIV sebanyak 222 dan AIDS 268 kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, di Pekanbaru, Rabu (5/12).

Menurut Mimi, umur penderita kasus HIV-AIDS dari tahun 1997 sampai dengan Oktober 2018 didominasi oleh usia produktif 20-49 tahun sebesar 75,8 persen, kemudian usia 25-29 tahun atau 24,9 persen.

Loading...

Berikutnya usia 30-34 tahun sebanyak 23 persen, dan usia 35-39 tahun sebanyak 14,1 persen.

Sedangkan berdasarkan daerah kabupaten dan kota, tercatat Kota Pekanbaru sebanyak 49,3 persen, Bengkalis 9,9 persen, dan Kota Dumai 9,3 persen.

“Faktor resiko terjadinya penularan penyakit yang menyerang kekebalan tubuh itu yang tertinggi adalah heterokseksual, homoseksual, dan pengguna alat suntik,” paparnya.

Sementara itu, berdasarkan pekerjaan yang terbanyak adalah tenaga non professional atau karyawan sebanyak 39,5 persen, wiraswasta sebanyak 16,25 persen, dan ibu rumah tangga sebanyak 15,13 persen.

Ia mengatakan, masalah HIV-AIDS semakin komplek, untuk itu masyarakat diharapkan berani melakukan test HIV agar dapat diketahui secara dini kondisi kesehatan masing-masing terkait HIV.

“Masyarakat perlu melakukan tes kesehatannya, berkaitan dengan tema nasional HAS 2018 adalah ‘Saya Berani, Saya Sehat. Berani untuk mengurangi risiko penularan virus HIV dan mau secara sukarela memeriksakan diri untuk mengetahui status HIV’,” katanya.

Gejala seseorang terkena virus penyakit yang mematikan itu adalah sakit kepala secara tiba-tiba, kelelahan secara terus menerus, pembengkakan kelenjer getah bening, sakit tenggorakan, munculnya ruam pada kulit, nyeri pada otot dan sendi, sering berkeringat pada malam hari, dan luka pada mulut.

“Penderita harus rutin meminum obat lamivudine, +zidovudine, dan nevirapine seumur hidup. Selain itu, ia juga harus melakukan rawat jalan di rumah sakit,” pungkasnya. (Ant/SR01)

Langganan berita lewat Telegram
loading...
Loading...
loading...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

BERITA PILIHAN
[vc_row tdc_css="eyJwaG9uZSI6eyJkaXNwbGF5Ijoibm9uZSJ9LCJwaG9uZV9tYXhfd2lkdGgiOjc2NywiYWxsIjp7ImRpc3BsYXkiOiIifX0="][vc_column width="2/3"]

TERBARU

[/vc_column][vc_column width="1/3"][/vc_column][/vc_row]