JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus berlanjut. Pada Senin (8/10) pagi, per 1 Dolar AS ditransaksikan pada Rp 15.190 di pasar spot. Posisi ini melemah 7 poin atau 0,04 persen dari akhir pekan lalu, Jumat (5/10) di Rp15.183 per dolar AS.
Sementara itu, harga jual dolar AS di beberapa bank telah menembus di atas level Rp 15.200 per dolar AS.
Bersama rupiah, beberapa mata uang di kawasan Asia turut melemah. Yen Jepang melemah 0,15 persen, baht Thailand minus 0,04 persen, dan won Korea Selatan minus 0,01 persen.
Sementara dolar Hong Kong dan dolar Singapura bergerak stagnan. Sedangkan ringgit Malaysia menguat 0,01 persen dan peso Filipina 0,06 persen.
Begitu pula dengan mata uang utama negara maju. Rubel Rusia melemah 0,18 persen, dolar Kanada minus 0,12 persen, dan euro Eropa minus 0,03 persen. Sementara poundsterling Inggris bergerak stagnan. Sedangkan franc Swiss dan dolar Australia menguat, masing-masing 0,01 persen dan 0,06 persen.
Kejatuhan mata uang utama, termasuk rupiah, belakangan ini salah satu faktornya adalah imbas dari kebijakan Bank Sentral Amerika yang menetapkan kenaikan tingkat suku bunga atau The Fed Rate ke posisi 2%-2,25% dari 1,75%-2% pada 27 September 2018 lalu. (SR01)
@iwan_ideas Sa aje lu min https://t.co/FtJaEn0ETe