Banjir Pasaman Barat, 875 KK Terisolasi Akibat Jembatan Terputus

441
Jembatan Silayang
Jembatan gantung penghubung Desa Silayang menuju Desa Lubuk Gobing, Kec. Ranah Batahan, Kab. Pasaman Barat, hanyut diterjang Banjir. Jembatan ini satu-satunya akses untuk menuju desa tersebut. (foto:@InfoSumbar)

SIMPANG EMPAT, SERUJI.CO.ID – Sekitar 875 kepala keluarga di dua lokasi Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, terisolasi akibat dua jembatan penghubung daerah mereka terputus setelah diterjang arus sungai yang deras setelah hujan yang mengguyur daerah itu.

Kedua jembatan yang putus tersebut, yakni jembatan gantung Tanjung Pangkal-Gersindo Kecamatan Pasaman dan jembatan Silayang-Lubuk Gobing Kecamatan Ranah Batahan.

“Jembatan gantung Jorong Silayang-Lubuk Gobing yang merupakan akses utama, saat ini terputus total,” kata Camat Ranah Batahan, Syawirman, Jumat (12/10).

Loading...

Ia menyebutkan sekitar 675 kepala keluarga terisolasi di Lubuk Gobing karena jembatas penghubung putus.

Menurutnya, jembatan itu merupakan satu-satunya akses menuju Lubuk Gobing. Dengan bentangan jembatan sekitar 65 meter jembatan itu sangat penting bagi masyarakat.

“Kita sedang di lapangan dan mendata berapa rumah yang terendan dan rusak akibat banjir. Diperkirakan puluhan hektare lahan pertanian terendam banjir,” ujarnya.

Sementara itu dari data sementara puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Ranah Batahan akibat banjir.

Sementara itu, Camat Pasaman, Andre Affandi mengatakan jembatan gantung Tanjung Pangkal menuju Gersindo putus total.

“Jembatan Tanjung Pangkal menuju Gersindo putus total dilanda banjir. Sekitar 200 kepala keluarga terisolasi di Gersindo,” kata Camat Pasaman, Andre Affandi di Simpang Empat, Jumat (12/10) siang.

Menurutnya jembatan gantung itu memiliki bentangan sekitar 100 meter yang menghubungkan Gersindo-Tanjung Pangkal menuju ibukota kabupaten, Simpang Empat.

“Untuk akses masyarakat menuju Simpang Empat melalui dua jalan. Pertama dari jembatan gantung Tanjung Pangkal dan kedua dari Batang Saman. Sementara akses daerah Batang Saman juga terputua karena meluapnya Sungai Batang Saman,” paparnya.

Pihaknya bersama Musyawarah Pimpinan Kecamatan bersama pihak terkait sedang mengumpulkan data rumah yang hanyut dan kerugian lainnya akibat banjir sejak Kamis (11/10).

“Untuk Kecamatan Pasaman ada dua titik banjir yang parah yakni Batang Saman dan Tanjung Pangkal dan beberapa titik lainnya. Saat ini kami masih mengumpulkan data,” ujarnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Tri Wahluyo membenarkan ada dua unit jembatan yang putus.

“Ribuan rumah terendam dan saat ini masih memberikan bantuan evakuasi warga korban banjir dengan tim SAR, PMI, kepolisian dan pihak terkait lainnya,” katanya. (SR01)

Langganan berita lewat Telegram
loading...
Loading...
loading...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

BERITA PILIHAN
[vc_row tdc_css="eyJwaG9uZSI6eyJkaXNwbGF5Ijoibm9uZSJ9LCJwaG9uZV9tYXhfd2lkdGgiOjc2NywiYWxsIjp7ImRpc3BsYXkiOiIifX0="][vc_column width="2/3"]

TERBARU

[/vc_column][vc_column width="1/3"][/vc_column][/vc_row]