PANYABUNGAN, SERUJI.CO.ID – Banjir yang melanda Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pada Jumat (12/10) berakibat memutuskan jalan nasional penghubung Kecamatan Natal dengan Kecamatan Muara Batang Gadis. Kondisi banjir besar ini juga membuat 730 warga tiga desa di Kecamatan Natal terpaksa diungsikan.
Camat Kecamatan Natal, Riflan, Sabtu (13/10) mengatakan, putusnya jalur penghubung dua kecamatan ini diakibatkan amblasnya jembatan yang ada didesa Sikara-Kara IV.
“Akibatnya beberapa desa yang berada berada pada jalur ini menjadi terisolir,” kata Riflan, dilansir dari Antara.
Ia menyampaikan, putusnya jalur Natal-Muara Batang Gadis ini diakibatkan tingginya curah hujan yang melanda kawasan itu pada beberapa hari belakangan ini.
“Selain memutuskan jalur Natal-Muara Batang Gadis juga warga tiga desa terpaksa diungsikan ketempat yang aman,” katanya.
Adapun warga tiga desa yang diungsikan tersebut adalah Desa Patiluban Hilir, Desa Kampung sawah, Desa Sikara Kara IV, Desa Pasar III, dan Desa Pasar IV.
Para pengungsi saat ini sudah tertampung di tujuh titik penampungan yang telah disediakan oleh pemerintah.
“Untuk kebutuhan pokok makan ditempat penampungan untuk sementara saat ini difasilitasi oleh Pemerintah Kecamatan dan bantuan dari pihak lain,” ujarnya.
Hingga saat ini kondisi sementara dilokasi kondisi air sudah mulai berangsur surut.
“Dari informasi yang didapat dari Kecamatan Batang Natal akibat tingginya curah hujan ini juga mengakibatkan tiga rumah penduduk hanyut terbawa arus air sungai Batang Natal di kecamatan itu,” ungkapnya.
Lebih parah lagi, pada kecamatan Batang Natal ini beberapa titik jalan penghubung dari Panyabungan menuju Natal juga mengalami longsor di beberapa titik sehingga mengakibatkan bantuan untuk Kecamatan Natal yang datang dari pemerintah dan lainnya masih terjebak di desa Muara Parlampungan. (SR01)