Dipolisikan PSI, Fadli Zon: Saya Nggak Takut Sedikitpun!

129
Fadli Zon
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melaporkan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon soal unggahan video dengan lagu ‘Potong Bebek Angsa’ di Twitter.

Fadli mengaku tak takut dengan pelaporan itu. Dia mengatakan justru akan segera melaporkan balik PSI dengan dasar menghalangi kreatifitas.

“Saya nggak takut sedikit pun,” kata Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (27/9).

Loading...

“Kalau memang ada yang mau kriminalisasi, saya hadapi mau sampai di ujung mana gitu,” imbuhnya.

Fadli mengingatkan agar tidak menjadikan hukum sebagai alat politik.

“Nanti kita uji. Jangan ini menjadi alat politik. UU ITE yang mana yang dilanggar?” kata Fadli

Baca juga: PSI Laporkan Fadli Zon ke Bareskrim

Fadli menilai apa yang dilakukannya tak melanggar UU ITE. Ia juga menilai kata ‘PKI’ yang ada dalam lirik tersebut tidak melanggar aturan.

“Soal PKI kan jelas itu adalah partai terlarang. Sebagai partai terlarang kewaspadaan terhadap itu harus terus didengungkan, ada TAP MPRS No 25 tahun 1966, ada UU No 27 tahun 1999,” ujarnya.

Sebelumnya, Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Rian Ernest Tanudjaja melaporkan Wakil Ketua DPR Fadli Zon ke Bareskrim Polri terkait unggahan video “Potong Bebek Angsa” di akun media sosial Twitter milik Fadli.

Laporan PSI terdaftar dalam nomor LP/B/1189/IX/2018/BARESKRIM tertanggal 25 September 2018

Dalam laporan tersebut, Rian menuduh Fadli telah melakukan tindak pidana konflik SARA, penyebaran berita bohong yang melanggar UU Nomor 1 Tahun 1946 Tentang KUHP, UU Nomor 11 Tahun 2003 yang diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 28 Ayat (2), 14 Ayat (1) atau (2) dan Pasal 15 KUHP.

Unggahan Fadli yang dipermasalahkannya adalah sebuah video lagu anak-anak, “Potong Bebek Angsa” yang dipelesetkan.

Beberapa lirik lagu yang mengiringi tarian sembilan orang dewasa dengan menggunakan topeng pada video tersebut, menurut Ernest berpotensi menimbulkan keresahan dan menaikkan tensi politik, terlebih jelang Pemilu 2019. (SR01)

Langganan berita lewat Telegram
loading...
Loading...
loading...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

BERITA PILIHAN
[vc_row tdc_css="eyJwaG9uZSI6eyJkaXNwbGF5Ijoibm9uZSJ9LCJwaG9uZV9tYXhfd2lkdGgiOjc2NywiYWxsIjp7ImRpc3BsYXkiOiIifX0="][vc_column width="2/3"]

TERBARU

[/vc_column][vc_column width="1/3"][/vc_column][/vc_row]