
PALU, SERUJI.CO.ID – Lapas Kelas II A Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) ambruk setelah guncangan gempa bermagnitudo 7,4 yang berpusat di Donggala. Napi yang berada di Lapas pun kabur
Hal ini disampaikan Kalapas Kelas II A Palu, Adhi Yan Ricoh, Sabtu (29/9). Sebagian dari penghuni Lapas yang menampung 560 orang ini kabur.
“Kondisi kemarin sangat memungkinkan untuk napi kabur sebab sebagian besar gedung dan tembok ambruk. Di saat yang sama, seluruh listrik padam termasuk saluran komunikasi, sehingga petugas kesulitan menangani keadaan,” ujarnya.
Jumlah penjaga yang minim membuat napi leluasa kabur. Guncangan gempa pada Jumat (28/9) menimbulkan kepanikan di lapas.
“Petugas jaga minim di mana petugas kami juga berusaha menyelamatkan diri karena panik sebab sejumlah tembok dan bangunan ambruk. Jadi memang ini kejadian luar biasa” katanya.
Dari data BNPB, tercatat 384 orang meninggal, 540 orang luka-luka, dan 29 orang dinyatakan hilang di Kelurahan Pantoloan Induk, Palu.
BNPB juga mencatat bangunan yang ambruk di Palu, seperti Mal Tatura, Hotel Roa Roa berlantai 8 di Jalan Pattimura, RS Anutapura, juga Jembatan Kuning Ponulele juga ambrol diguncang gempa. (SR01)
Pasti mereka pun ingin melihat kondisi keluarganya