Haedar: Bila Perlu Bekukan Liga Indonesia dan Klub yang Suporternya Anarkis

57
Haedar Nashir
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir

YOGYAKARTA, SERUJI.CO.ID – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mendorong PSSI dan Kemenpora berani mengambil langkah tegas terkait tewasnya suporter Persija, Haringga Sirila, akibat pengeroyokan oleh suporter Persib.

“Bila perlu sesuai kewenangan bekukan Liga Indonesia dan klub yang melibatkan suporter-suporter anarkis itu,” kata Haedar saat dikonfirmasi, Selasa (25/9).

Menurut Haedar, langkah tegas dan berani itu diperlukan untuk memutus mata rantai kekerasan di sepakbola Tanah Air.

Loading...

“Bila langkah yang diambil hanya penanganan tambal sulam dan biasa saja atau tanpa terobosan hanya akan mengulang tragedi kekerasan serupa,” ujarnya.

Ia menilai kondisi ini pun memunculkan pertanyaan tentang masa depan sepak bola Indonesia. “Mau dibawa ke mana sepak bola Indonesia jika kekekerasan demi kekerasan berlalu seolah biasa?” kata dia.

Haedar menyatakan seluruh warga bangsa sedih dan pilu dengan terbunuhnya suporter sepak bola secara sadis.

“Keadaan ini tidak dapat dibiarkan karena lama-kelamaan akan dianggap biasa,” tuturnya.

Menurutnya, kekerasan apapun lebih-lebih yang melenyapkan nyawa manusia tidak dapat dibenarkan. Bahkan, kata Haedar, agama, Pancasila, dan budaya luhur bangsa Indonesia menentang keras perbuatan keji seperti itu.

“Nilai-nilai sepak bola dan olah raga apapun sebenarnya tidak membenarkan kekerasan jalanan dan anarki semacam itu,” jelasnya.

Ia mengatakan kondisi kekerasan atau vandalisme di dunia sepakbola Indonesia termasuk gawat darurat.

“Hukum harus ditegakkan dengan keras dan tegas,” ujarnya.

Kemudian, Haedar meminta kepada aparat kepolisian jangan ragu-ragu bertindak menghadapi kerumunan massa yang anarki.

“Polisi harus berani tegas seperti ketika menghadapi teroris,” harapnya.

Karena itu, ia menekankan, perlu ada langkah dan tindakan yang menuntaskan kekerasan di sepak bola. Hal tersebut, ia menyatakan, demi masa depan olahraga dan penyelamatan generasi bangsa Indonesia.

“Sepakbola dan olahraga harus dijiwai sportivitas dan cinta sesama. Bukan sebagai ajang saling bermusuhan,” pungkasnya. (SR01)

Langganan berita lewat Telegram
loading...
Loading...
loading...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

BERITA PILIHAN
[vc_row tdc_css="eyJwaG9uZSI6eyJkaXNwbGF5Ijoibm9uZSJ9LCJwaG9uZV9tYXhfd2lkdGgiOjc2NywiYWxsIjp7ImRpc3BsYXkiOiIifX0="][vc_column width="2/3"]

TERBARU

[/vc_column][vc_column width="1/3"][/vc_column][/vc_row]